tag:blogger.com,1999:blog-340446092024-03-14T10:32:38.496-07:00BLOG VI..Novi Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/11328316494412193272noreply@blogger.comBlogger31125tag:blogger.com,1999:blog-34044609.post-60498537175649129712010-01-31T19:46:00.000-08:002010-01-31T20:45:11.025-08:00Selamat Untuk Pemenang<span style="font-family:arial;font-size:85%;">Hidup ini adalah pertarungan yang besar, dan hanya orang-orang yang kuat yang akan menang. Hidup ini bukan hanya sekedar pilihan, seperti yang dibicarakan orang. Hidup hanya diperuntukan untuk pejuang yang mau berkorban untuk semua cita-citanya.<br /><br />Pertarungan yang besar adalah pertarungan antara diri kita dengan nafsu dalam diri ini. Nafsu amarah, nafsu syahwat, atau nafsu kekuasaan untuk berkuasa. Artinya, pertarungan akan terus berlanjut hingga saatnya kita menutup kisah kehidupan. Yang jadi persoalan adalah apa yang mesti dilakukan untuk memenangkan pertarungan ini? Apa yang mesti disiapkan untuk unggul dalam perjuangan ini?. Banyak hal yang dapat dilakukan namun sedikitnya ada 3 hal, yakni :<br /><br /><strong>1. Nafsu ada karena karunia</strong><br />Mengapa manusia mempunyai nafsu, bila hal itu hanya untuk dilawan?. Pertanyaan yang sungguh indah, maka mesti diketahui bahwa nafsu yang Allah berikan kepada manusia adalah bentuk kasih sayang Allah pada manusia. Bisa dibayangkan bila manusia tanpa nafsu, kan tiada penerus kehidupan manusia karena tidak ada nafsu syahwat maka tiada reproduksi kelanjutan kehidupan, akan banyak manusia meninggal karena rasa lapar yang menyebabkab tidak nafsu untuk melahap makanan. Maka nafsu yang ada bukanlah hambatan dalam melaksanakan ketaatan tapi karunia yang menjadikan manusia menjadi ingin lagi dalam beribadah.</span><br /><span style="font-family:Arial;font-size:85%;"></span><br /><span style="font-family:Arial;font-size:85%;"><strong>2. Nafsu Harusnya dibelakang iman.</strong></span><br /><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Dunia akan hancur bila nafsulah yang menjadi pemimpin diri. Tidak dalam hitungan tahun, hanya bulan malah mungkin dalam hitungan hari negara yang dipimpin oleh seorang yang meletakkan nafsu didahulukan dibandingkan dengan imannya, maka kehancuran akan menjadi akhir yang sudah pasti. Tindakan menginjak yang lemah, mensikut yang bersebrangan dengan pendapatnya, atau menghukum yang tidak bersalah demi langgengnya kekuasaan akan dilakukan pemimpin yang haus dengan kekuasaan. Sama seperti diri ini, bila nafsu ada didepan dalam cara-cara kita mendapatkan cita-cita maka segeralah diri ini akan hancur tanpa berbekas sedikitpun.</span><br /><span style="font-family:Arial;font-size:85%;"></span><br /><span style="font-family:Arial;font-size:85%;"><strong>3. Hidup dalam kesederhanaan demi menekan nafsu.</strong></span><br /><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Inti dari semua tujuan perangkap nafsu adalah berlebihan, dan sikap itulah yang dibenci Allah. Tentunya sikap sederhana dan keseimbangan yang menjadi lawan tujuan nafsu. Layaknya api yang akan mati dengan air, maka keserhanaan dan keseimbangan menjadi obat bagi manusia yang telah terjangkit penyakit nafsu. Sadarilah dan kenalilah jenis nafsu, seperti halnya engkau sadar dan mengenali musuh mu.(refrence :<a href="http://www.bicarasufi.com/bscweb/asas/a3b.html">http://www.bicarasufi.com/bscweb/asas/a3b.html</a> )</span><br /><span style="font-family:Arial;font-size:85%;"></span><br /><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Semoga kita semua bisa terlepas dari penyakit nafsu, yang bisa menggrogoti dinding iman kita. Sehingga bisa menjadi pemenang atas pertarungan sejati ini.</span><br /><span style="font-family:Arial;font-size:85%;"></span><br /><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Ya Allah tundukanlah nafsu kami atas iman kami, tuntutlah nafsu kami agar menjadi kebaikan atas kami, selayaknya telah Kau tundukkan nafsu yang ada pada Rasul-Rasul Mu. ya Allah jangan Kau hinakan kami karena nafsu yang Kau anugerahkan pada kami, dan beri kekuatan kepada kami untuk meredam gejolak nafsu dalam diri, karena kami yakin tanpa kekuatan dari Mu, lemahlah kami. Aamiin. </span>Novi Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/11328316494412193272noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-34044609.post-69419550694888568432009-07-20T20:44:00.000-07:002010-01-20T10:20:40.854-08:00Allah..Allah..Allah..Wahai Yang Maha Mengasuhku, Maha menolongku, Maha Mencukupi, Tiada bagiku selain-Nya.<br /><br />Setelah mereka tenggelam dalam asyiknya kerinduan pada Mu, maka terlantunlah kalimat indah dari bibir mereka dan mereka meneriakan Mutiara Hikmah indah itu tak henti-hentinya hingga mereka kehabisan suara karena asyiknya.<br /><br />Hai yang dengki padaku biarkan aku bersama regukan asyikku dengan Kekasihku. tahukah engkau apa yang dimaksud dengan regukan kenikmatan?<br /><br />Tidaklah kukatakan pada hatiku : "Dimanakah Engkau wahai Dzat yang kurindukan?, maka Dia (Allah) menjawab panggilan hatiku dengan ucapan :"Inilah Dia Dzat yang kau seru.."<br /><br />Aku merindukan Yang Maha Agung bila terbuka Gerbang Limpahan Keindahan dan Kemegahan Nya, Maka bulan purnama yang terang benderang pun membias indah dari Cahaya Keindahan Nya.<br /><br />Dan tidaklah aku mampu untuk selalu memanggil nama Nya, maka apabila telah memuncak gejolak dashyatnya Kerinduanku pada Nya maka bergeraklah bibirku : "Wahai Engkau.."Novi Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/11328316494412193272noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-34044609.post-26068490710989746492009-07-16T19:23:00.000-07:002010-01-20T10:21:52.757-08:00Kebodohan yang Membawa Bencana.Pagi ini sesampai dikantor dikagetkan dengan berita dua ledakan yang terjadi di hotel mewah milik asing, yakni Ritz Carlton dan JW Marriot. Sungguh mengagetkan, terlebih terjadi ditengah kondisi yang kondusif. Apalagi setelah sukses menyelesaikan hajatan besar pemilihan presiden meski masih banyak yang harus dibenahi, namun secara garis besar berhasil. Sungguh keadaan ini disebabkan kebodohan akan ilmu agama dan wawasan yang kerdil.<br /><br />Seharusnya pelaku berpikir bila memang membenci pihak asing bukan meledakkan perang dalam keadaan yang damai. Tidak ada contoh satupun dari Rasulullah saw yang seperti ini. Perang ada apabila ada pihak yang menyerang Islam, bukan proaktif untuk melakukan serangan. Bila memang yang dilakukan proaktif dalam menciptakan perang, maka tak berbeda dengan pihak asing itu sendiri.<br /><br />Siapapun pelaku ledakan ini, tidak ada satupun yang bisa dijadikan alasan kecuali Kebodohan yang Membawa Bencana. Kebodohan bersikap seperti manusia normal, Kebodohan seperti muslim sejati dan Kebodohan seperti hambaNya yang tidak diperbolehkan membunuh sesasama. Semoga pelaku menyadari kebodohan ini dan bertaubat kembali kepada arti jihad yang sebenarnya, bila dia ingin mengorbankan jiwa raganya untuk perang maka dipersilahkan untuk keluar dari negari tercinta ini guna mencari medan perang sesungguhnya.Novi Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/11328316494412193272noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-34044609.post-1731101120694153792009-07-14T23:49:00.000-07:002009-07-15T00:13:27.424-07:00Belajar dari Sebuah Kehidupan.<span style="font-family:arial;">Sesak memang bila selalu gagal dalam kehidupan, menyakitkan memang bila dalam perjalanan ditemanin oleh orang-orang khianat, menyebalkan memang bila dalam hidup tidak ada yang perduli dengan kita. Sungguh keadaaan yang sangat tidak ada sedikitpun keindahan dalamnya. Namun sahabat jangan bersedih dengan keadaan itu, selalu semangat dan bakar kembali semangat mu.<br /><br />Artikan seluruh yang ada dengan kebaikan yang akan mengantarmu menjadi seseorang yang melahirkan kebajikan. Bahkan dampak kebajikan itu akan mengenai orang yang ada sekeliling mu, laksana bom nuklir yang meledak mengeluarkan gelombang yang mengenai semua yang mengelilinginya.<br /><br />Dan sebaliknya, bila yang kau bawa adalah kelemahan dalam bersemangat akan sangat mungkin sekeliling mu akan merasakan yang ada dalam dirimu itu. Padahal mulut tak berbicara namun bahasa tubuhmu lah yang mengatakan. Ketahuilah dalam berbicara bahasa tubuhlah yang paling banyak menyampaikan pesan.<br /><br />Belajar dari sebuah kehidupan agar kau menjadi yang terbaik dalam melahirkan kebajikan. Jangan pernah tersungkur dalam lembah kelemahan karena kegagalan, namun sadarilah itu adalah cara Allah memberimu pelajaran agar selanjutnya dapat bertindak lebih baik. Jangan pernah sakit hati dengan orang-orang yang khianat disampingmu, namun ambillah hikmah atas penghianatan itu agar kau tahu bagaimana seharusnya bertindak dan lebih jauh yang berhak sakit hati adalah hanya Allah. Jangan pernah merasa sedih dengan tidak ada orang yang perduli dengan mu, namun sadarilah mungkin memang kita yang harus lebih perduli, <strong>Jangan mengharap cahaya dari sebuah cermin, beri cahaya cermin itu, maka kau dapati cahaya untuk mu.</strong></span><br /><span style="font-family:arial;"></span><br /><span style="font-family:Arial;">Bangkitlah dalam kekuatan, dan tebarkan kebajikan itu sehingga sampai kau dipanggilNya kau tak sadari pahala atas kebajikan yang telah diperbuat.</span>Novi Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/11328316494412193272noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-34044609.post-1214220406430725542009-05-25T18:26:00.001-07:002009-06-08T22:52:47.384-07:00Mudahkan Hidupmu...<div align="justify">Hampir semua orang ingin hidupnya sesuai dengan keinginannya, itulah tandanya bila manusia ingin hidup mudah. Tentu bila yang ada tidak sesuai dengan keinginannya, maka akan sulit langkah kehidupan manusia itu untuk mendapatkan yang diinginkan. Inilah adalah tanda yang wajar dari seorang manusia yang berakal, namun ada juga sebagian orang yang menginginkan kesulitan yang berupa tantangan/ <em>challenge</em> dalam hidupnya, tanpa tantangan mereka anggap hidupnya tak bersemangat. Tapi bagi mereka yang suka tantangan pasti ada saatnya mereka menginginkan kemudahan dalam suatu hal, kembalilah mereka pada fitrahnya yaitu menginginkan kemudahan.</div><div align="justify"></div><br /><div align="justify">Lantas bagaimana agar hidup yang dijalani menjadi lebih mudah?. Ada beberapa beberapa trik agar hidup ini menjadi mudah:</div><div align="justify"> </div><div align="justify"></div><div align="justify">1. Bertaqwa kepada Allah, dan mencintai Rasulullah saw.</div><div align="justify"></div><div align="justify"><strong>"Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar".</strong></div><div align="justify">Sungguh cukup janji ini saja dari Sang Khalik dari yang tak pernah mengingkari janjinya. Allah Jalla wa Alaa akan beri jalan keluar untuk hambaNya atas permasalahan, mengapa Allah memberikan jalan keluar? mengapa tidak hilangkan saja masalah untuk kita?. Allah menginginkan hambaNya belajar menjadi <em>"dewasa" </em>dengan masalah tersebut, dan hidup tidak akan terasa indah bila tidak dihadapan pada masalah yang timbul karena pilihan. Padahal sangat mudah bagi Allah Jalla wa Alaa untuk menghilangkan masalah yang dihadapi hambaNya. </div><br /><p align="justify">2. Berbuat baik kepada kedua orang tua.</p><p align="justify">Hidup anda berpikir selama ini mengapa sulit? penuh masalah?, sebaiknya kita bertanya pernahkah orang tua kita meneteskan air mata karena tingkah laku kita?, pernahkah orang tua kita menghela nafas karena akhlaq kita?, pernahkah membuat orang tua kita senyum karena bangga melahirkan kita sebagai anaknya. Hanya kita yang tahu jawabnya, dan jawaban itu mempengaruhi selama hidup ini. Itu karena dosa yang di <em>"kontan"</em> kan Allah Jalla wa Alaa didunia ini untuk balasannya adalah durhaka kepada kedua orang tua. Maka bila kau selalu menangis menjalani hidup ini, mungkin kau pernah membuat menangis kedua orangtua mu karena akhlaqmu yang tidak terpuji. Tidakkah cukup banyak cerita atau legenda tentang perbuatan durhaka kepada kedua orang tua?, janganlah merasa kuat tanpa orang tua padahal kedua orang tualah yang menjadikan tulang punggung ini kuat menahan beban tubuh ini dengan air susunya.</p><p align="justify">3. Buat mudah hidup orang lain, niscaya kemudahan untuk hidupmu.</p><p align="justify">Pernahkah kita berpikir, mengapa hidup ini menjadi sulit?mungkin jawabannya sangat dekat dengan kita. Ketika ada tetangga yang mengadakan hajatan, tak pernah sedikitpun menunjukan kepedulian. Maka jangan heran ketika ada hajat dalam hidup ini maka Allah tak perduli. Dijalan mengendarai kendaraan dengan menyulitkan orang, tanpa memperdulikan orang lain, maka jangan bertanya mengapa hidup ini sulit bila memang hidup ini hanya menyulitkan orang lain. Ketika menjadi birokrat dipemerintahan, lebih senang menyulitkan orang yang ingin mengurus sesuatu, maka jangan bingung mengapa hidup selalu kesulitan. Maka permudah kehidupan orang lain, bila ingin kemudahan selalu dalam hidup.</p><p align="justify">4. Jangan mau dibuat sulit oleh nafsu.</p><p align="justify">Ada sebagian orang yang memaksakan dirinya keluar rumah malam-malam, hanya karena ingin mencari makanan ( saat itu merasakan ingin makan tertentu ). Yang lebih memprihatikan keluar malam-malam hanya ingin mencari sebatang rokok, karena mulutnya telah <em>asem. </em>Atau ada orang yang pusing memikirkan tetangganya yang baru aja membeli perabotan rumah baru, padahal ia tidak ada kemampuan untuk membeli barang yang sama. Semua itu adalah kesulitan yang disebabkan mengikuti nafsu. Kesulitan yang diproduksi oleh diri ini, karena kalahnya keimanan yang bersenjatakan pengetahuan dengan nafsu yang berkedok keinginan.<br /></p><p align="justify">Semoga hidup kita bisa menjadi lebih mudah, lebih ringan dalam menjalaninya. Dan Allah Jalla wa Alaa selalu menemani kita dalam menghadapi masalah sesulit apapun, karena Innallaha ma'anaa..dan Allah Jalla wa Alaa tidaklah memberi masalah diluar kemampuan hambaNya. Wallahu'alam bishawab.</p>Novi Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/11328316494412193272noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-34044609.post-83051711624750427842009-05-13T00:58:00.000-07:002009-05-13T18:40:05.691-07:00Ketika Cinta Bertasbih...<span style="font-family:arial;font-size:100%;">Kalaupun cinta tlah ku uraikan,<br />dan kujelaskan panjang lebar,<br />Namun jika cinta kudatangi,<br />aku jadi malu..pada keteranganku sendiri<br /><br />meskipun lidahku tlah mampu menguraikan,<br />namun tanpa lidah, cinta ternyata lebih terang<br />Sementara pena begitu tergesa-gesa menuliskan<br /><br />kata-kata pecah berkeping-keping,<br />begitu sampai pada cinta<br />dalam menguraikan cinta, akal berbaring tak berdaya<br />bagaikan keledai berbaring dalam lumpur<br /><br />cinta sendirilah,<br />yang menerangkan cinta dan percintaan..<br /><br /></span>Novi Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/11328316494412193272noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-34044609.post-17466210305118549062009-05-04T23:46:00.000-07:002009-05-05T23:54:51.405-07:00Aku Makin Cantik Hari Inigood article, thank's for ishma. :)<br />jazakillah ya de..<br /><br /><br />Tahukah engkau, aku makin cantik hari ini! Sungguh, aku makin cantik! Lebih cantik dari kemarin, dari kemarinnya lagi, dan dari kemarin-kemarinnya lagi. Coba lihat, dahiku tidak berkerut-kerut oleh pikiran dan kepedihan seperti beberapa hari yang lalu. Bibirku tidak mengerucut oleh kejengkelan dan kemarahan seperti kemarin. <span class="fullpost"> Mukaku tidak lagi tertekuk penuh beban dan be BeTe an seperti waktu-waktu yang lewat. Tubuhku tidak lagi lesu karena keputus asaan dan kehilangan harapan.<br /><br />Sungguh, aku makin cantik hari ini! Coba perhatikan, mataku bersinar-sinar oleh kegembiraan. Bibirku merekah lebar oleh senyum ketulusan. Pipiku merona merah oleh semangat pengharapan. Urat-urat wajahku santai memancarkan aura kepasrahan. Dan semuanya menjadikan wajahku berseri-seri. Sungguh, cantiknya aku hari ini!<br /><br />Sudah sepekan aku banyak tertawa, menari dan menyanyi, menikmati hidup ini dan tidak membiarkan permasalahan mempengaruhi suasana hati. Ah, cantiknya diriku karenanya. Sudah sepekan aku berusaha banyak menyapa dan memaafkan semua saudara. Dan itu telah membuatku lebih cantik hari ini. Sudah seminggu aku berusaha lebih banyak berderma pada sesama. Kini aku merasakan cantik sebagai balasannya. Sudah seperempat bulan aku berusaha lebih mensyukuri setiap karunia Ilahi. Dan kini kurasakan Allah menambahi nikmat itu dengan menjadikanku cantik sekali.<br /><br />Bahagianya aku karenanya! Dan bahagia itu, kurasakan kian membuatku cantik saja.<br /><br />***<br /><br />Ada kalanya kita membenci diri kita sendiri. Ada kalanya kita tidak menyukai apa yang kita lakukan. Ada kalanya kita melakukan kesalahan. Ada kalanya kita terpuruk dalam kepedihan. Ada kalanya kita tenggelam dalam kesedihan. Ada kalanya kita tak mengerti mengapa hidup berjalan tidak seperti yang kita bayangkan. Ada kalanya perjalanan menjadi demikian berat kita rasakan. Hingga sikap kita pun terbawa oleh perasaan.<br /><br />Hingga kita mengambil langkah tanpa pertimbangan. Tindakan yang dilakukan pun merupakan reaksi spontan. Akibatnya yang tertinggal kemudian hanya penyesalan dan keterpurukan yang semakin dalam. Dan tahukah dikau? Semua itu akan menyebabkan penampilan dan tampang kita menjadi makin buruk saja.<br /><br />Maka berbahagialah ketika kita bisa melewati masa-masa seperti itu dengan elegan. Saat kita bisa menahan diri terhadapa sesuatu yang sangat kita inginkan. Saat kita bisa menghadapi segala permasalahan dengan tenang.<br /><br />Saat kita berhasil menaklukkan musibah dan hambatan penyebab kesedihan. Hidup tidaklah berjalan seperti yang kita inginkan, karena itu melewati saat-saat yang tidak meneyenangkan adalah sebuah hal yang membahagiakan. Misalnya, sesungguhnya aku adalah seorang yang sangat emosional. Adalah membahagiakan bagiku ketika dalam banyak hal akhir-akhir ini aku dapat meredam emosiku.<br /><br />Dan itu membuat aku merasa cantik sekali. Aku adalah seorang yang sangat ekspresif, sehingga perasaan apapun yang tersimpan di hati akan nampak dengan jelas pada bahasa tubuh. Maka sungguh membahagiakan ketika dalam banyak hal kemudian aku dapat menyembunyikan perasaan yang sesungguhnya dan dapat tetap tampil stabil.<br /><br />Dan sungguh, aku merasa makin cantik karenanya. Adalah hal yang menyenangkan ketika aku tidak panik, padahal aslinya aku adalah seorang yang gampang panik. Maka sungguh menyenangkan, ketika aku dapat mengontrol semua emosi, pikiran dan perasaan sehingga berhasil mengatasi diri sendiri. Betapa membahagiakan tatkala kita berhasil mengalahkan diri sendiri. Ketika aku dapat melakukannya, maka ini adalah pencapaian terbesar dalam hidupku.<br /><br />Hingga kemudian kegagalan-kegalan yang telah kita lalui bukanlah sesuatu yang sia-sia. Selama kita tak kehilangan pelajaran dari kegagalan yang kita alami, semua itu akan menjadi bukti sejarah atas pembelajaran hidup. Rasulullah bersabda, sesungguhnya seorang muslim yang terbaik bukanlah yang tidak pernah berbuat kesalahan, namun mereka yang tiap kali melakukan kesalahan mengakuinya, menerimanya dan kemudian berusaha bangkit untuk memperbaikinya, lagi dan lagi. Tak perlu ada sakit hati, tak perlu ada kecewa karena sesungguhnya segala sesuatu bagi orang muslim adalah baik saja, selama dia bersyukur tiap mendapat nikmat dan sabar saat tertimpa musibah.<br /><br />Karena itu, dengan bangga kunyatakan, aku makin cantik hari ini. Apakah engkau juga? Hei, jangan lupa, ingatkan daku jika engkau melihatku lebih jelek esok hari!<br /><br />Dari buku karangan :Azimah Rahayu (azi_75@yahoo.com)</span>Novi Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/11328316494412193272noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-34044609.post-61529638745356113422009-04-28T18:43:00.000-07:002009-05-05T23:57:48.798-07:00Mengenal NYABumi ada sepertinya tanpa permulaan, dan entah akankah yang ada merasakan berakhirnya. Bermilyar-milyar manusia yang pernah ada, ada dan yang akan ada tinggal dibumi. Sungguh jumlah yang teramat sangat besar, dan dari kesemua manusia itu tidak ada satupun yang sama persis. Meski ada kembar identik, namun pasti ada perbedaan untuk keduaanya. Sebut saja sidik jari, sidik jari yang dipunyai kembar identik pasti beda, begitu pula manusia yang bermilyar-milyar tadi. <a href="http://www.blogger.com/%3Ca">DNA</a> atau Deoxyribonucleic acid merupakan suatu yang tidak akan pernah sama antara manusia yang satu dengan yang lainya. Jelas ini ada suatu <em>"system"</em> dalam pembentukannya, <em>"system"</em> yang teramat sangat sempurna hingga tiada kesalahan dalam pembentukannya ( dibuktikan dengan tidak adanya DNA yang sama diantara manusia).<span class="fullpost"><br /><br /><br />Kehidupan manusia berawal dari pada sesuatu yang hina, tapi mengapa manusia bisa mendapatkan kehormatan setelah hidup dan tumbuh. Seharusnya yang diawali kehinaan akan berakhir dengan kehinaan yang sama, namun kenyataannya manusia tumbuh dan menjadi besar sebagian berubah menjadi mulia dan sebagian yang lain makin dalam kehinaan. Sungguh semuanya ini ada yang mempunyai "aturan" yang tak bisa terbantahkan . Bukan hanya manusia, makhluk hidup yang lainnya seperti tumbuhan dan hewan lahir kedunia tanpa membawa bekal apapun tapi bisa tumbuh dengan makanan yang ada. Yang menjadi pertanyaan, siapa yang menyediakan makanan itu?, bahkan lebih daripada itu siapa yang mengadakan tumbuhan ,hewan dan tentunya manusia?.<br /><br /><br />Tentu jawaban atas pertanyaan diatas akan sangat naif bila dijawab dengan selain Ia, Allah Jalla wa 'Alaa. Dia mengatur semua kebutuhan makhlukNya, diaturnya bagaimana agar makhlukNya yang lemah sekalipun mendapatkan kebutuhannya. Hewan dan tumbuhan tak pernah memikirkan bagaimana ia akan mendapatkan kebutuhannya, tapi tercukupilah kebutuhannya.<br /><br />Terlebih manusia, yang diberikan kewajiban atasnya. Kewajibannya yang hanya diemban oleh makhlukNya yang mempunyai daya pikir, dan dengan kekuatan pikirnya itu seharusnya menjadikan dirinya makin dekat dan menyadari siapa dirinya. Apakah anda berpernah berpikir, dahulu ketika pendapatan yang masuk sedikit maka sedikit kebutuhan kita, sedikit pengeluaran. Namun ketika kebutuhan makin bertambah, makin banyak maka tanpa disadari maka pendapatan akan bertambah, meningkat. Siapa yang menambahkan pendapatan kita? Atasan? Bos?, sungguh yang menambahkan akan pendapatan kita ada Allah Jalla wa 'Alaa. Dia yang mengetahui segala kebutuhan hambaNya, maka jangan sekali-kali berpusing mengenai apa yang telah disiapkan oleh Nya. Maka jangan merasa sombong dengan memikirkan yang bukan kemampuan kita.<br /><br />Belajarlah mengenal kelemah diri, maka kau akan mengenal Kekuatan Ilahi.</span>Novi Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/11328316494412193272noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-34044609.post-88351521989956895172009-04-21T18:19:00.000-07:002009-05-05T23:59:15.250-07:00Menguji CintaTersebutlah keluarga bahagia ditengah kota yang penuh dengan kesederhanaan, penduduknya penuh dengan ketenangan serta kesejahteraan.Keluarga Salam begitulah namanya,tentunya Salam adalah nama dari kepala keluarga. Salam yang beristrikan seorang wanita yang taat dalam agama, selalu dapat menempatkan diri dan pandai bersikap. Membuat Salam menjadi sangat mencintainya.<span class="fullpost"> Kehidupan keluarga inipun dijalankan sama seperti penduduk kota lainnya yaitu penuh dengan kesederhanaan.<br /><br />Dalam kesehariannya sang istri pandai dalam bersikap kepada suaminya. Sebelum berangkat bekerja, Salam sang suami selalu dihadiahkan secangkir teh manis diatas meja makan. Ketika pulangpun, Salam disambut dengan senyum yang terlontar dari bibir merah merona. Hingga menghapuskan kelelahan karena bekerja.Ketika waktu shalat tiba, Salam selalu mengutamakan untuk hadir dalam jama'ah, namun bila ada uzur maka istrinyalah yang menjadi makmun atas ia. Begitu indahnya kehidupan keluarga ini, sepertinya tiada yang salah didalamnya.Hingga suatu saat, pada suatu malam Salam berbincang dengan sang istri. Berbicara dengan nada keseriusan yang sang jelas, dan sang istri mendengarnya bagai tersambar petir. "Sayang.." panggil Salam pada istrinya. "Iya mas.."jawab sang istri. " Kehidupan kita bersama sudah lebih dari 10 tahun, kau selalu patuh pada mas, melayani mas dengan tanpa ada kesalahan sedikitpun, kau juga istri yang sholeha, tapi apakah kamu tidak jenuh atas semua ini?" tanya Salam. "Maksud mas bagaimana?" tanya sang istri dengan penuh kebingungan." ya..mas ingin kamu ada teman dalam melayani mas, jadi kamu ada teman untuk berbicara" jelas Salam kepada istrinya.<br /><br />Semakin tidak mengerti sang istri dengan pembicaraan Salam, "Maksud mas?". " mas ingin mencari teman untuk mu, mencari istri kembali..", jawab Salam. Paniklah sang istri mendengar jawaban Salam. Inilah perkataan yang ditakuti oleh sang istri sejak menikah, bahkan jauh sebelum menikah. Bertanya-tanya dalam hati sang istri, sebenarnya kesalahan apa yang telah diperbuatnya hingga Salam sang suami ingin memadunya, sungguh kejam keadaan ini gumam istri dalam hati. Istri Salam walau sudah mengetahui kemuliaan akan seorang istri yang telah menempatkan cintanya pada suami setelah cintanya pada Allah dan Rasul sungguh besar balasannya, tetap saja terasa berat untuk menerima.<br /><br />Berubahlah keadaan keluarga ini setelah peristiwa malam itu, istri lebih banyak murung ketika dekat Salam, bahkan sering kali menangis sendiri karena memikirkan keadaan ini. Sungguh ujian yang teramat berat bagi sang istri dengan keadaan ini. Namun sang istri tahu kemana harus ia mengadu dan berbagi cerita tentang masalah ini, yaitu kepada yang memberikan syariat ini, yaitu Allah Jalla wa Alaa. Tiap malam dilewati sang istri dengan tetesan air mata tatkala mengadu tentang masalahnya kepada Sang Khaliq, tangan yang diangkat memohon petunjuk agar tak salah melangkah, menundukan hati agar tidak terjerumus dalam dosa.<br /><br />Hingga suatu pagi sang istri memberanikan diri untuk menjawab permintaan sang suami, diutarakannya jawabannya sesaat sebelum suami berangkat untuk bekerja. "Mas, aku telah memikirkan permintaan mas untuk mencari teman untukku, dan aku....",diam sejenak sang istri untuk menjawab,mulailah tetesan air mata mengalir dari pojok mata sang istri, dengan suara terisak ia melanjutkan jawabannya "aku..a..ku..siap di..madu". Tersenyumlah Salam mendengar jawaban istrinya lalu ia berkata "Istriku..kau ambillah surat yang ada dibawah baju dalam lemari, dan kau bacalah dengan hati-hati", kata Salam seraya pamit berangkat menuju tempat kerja.<br /><br />Setelah suaminya hilang dalam pandangan, sang istripun dengan terburu-buru menuju lemari yang dimaksud suaminya. Ditemukan sebuah surat dalam amplop yang tersimpan rapi, dibuka amplop tersebut kemudian diambilnya secarik kertas dari dalamnya, dan mulailah dibaca...<br /><br /><em>Bissmillahirraahmanirraahiim.</em><br /><em>Assalamualaikum Wr. Wb.</em><br /><em></em><br /><em>Ba'da Tahmid untuk Ilahi dan Shalawat untuk Rasulullah..</em><br /><em>Istriku sayang, mas tahu kau sangat sayang pada mas, sejak lama kita bersama namun tiada sedikitpun perselisihan antara kita. Karena engkau tahu bagaimana harus bertindak. Kau sangat mengerti bagaimana menghormati mas. Kau bagai bidadari yang hadir didunia ini untuk menemani mas dalam berbakti pada Allah dan teman dalam mencintai Rasul.</em><br /><em></em><br /><em>Mas tahu permintaan yang mas utarakan pada malam itu sangat berat bagi mu, karena kau sangat mencintai mas. Maka dari itu mas berikan waktu kepadamu untuk memikirkan jawaban yang terbaik untuk permintaan mas itu. Bila jawaban yang kau beri kau menolak atau mengatakan tidak, artinya mas harus lebih sering menuntunmu untuk mencintai Allah dan RasulNya diatas segalanya, bahkan pada cinta suaminya sendiri. Bukankah Rasul pernah bersabda "<strong>Tidak beriman salah seorang hamba hingga aku lebih dicintai daripada keluarganya, hartanya dan seluruh manusia yang lainnya". (Mutafaq ‘alaih).</strong>Dan mudah-mudahan kau bisa menempatkan dimana seharusnya cinta pada suamimu terletak.</em><br /><em></em><br /><em>Bila jawaban yang kau beri menerima atau iya, maka tidak ada alasan lagi bagi mas untuk mencari istri lagi, bila yang ada disamping mas adalah istri yang sholehah. Istri yang mengerti dalam bersikap dan menaruh cinta suaminya pada tempatnya.</em><br /><em></em><br /><em>Istriku, yakinlah apapun jawabanmu, mas selalu ada disampingmu...</em><br /><em></em><br /><em>Wassalamualaikum Wr.Wb.</em><br /><em></em><br /><em>Suamimu...Salam.</em><br /><br />Meneteslah kembali air mata sang istri selepas membaca surat dari suaminya, tapi bukan airmata kesedihan namun air mata kebahagiaan karena mempunyai seorang suami yang mencintainya karena ingin mendapat Keridhaan Ilahi. </span>Novi Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/11328316494412193272noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-34044609.post-51898608722383285842009-04-14T00:23:00.000-07:002009-05-06T00:01:00.194-07:00Mencintai dengan Komunikasi<span style="FONT-WEIGHT: bold">"Witing Tresno Jalaran Songko Kulino"</span><br />Jatuh Cinta Karena Sering Bertemu...Peribahasa dalam sastra Jawa kuno yang sederhana namun masih sangat relevan dengan keadaan sekarang. Siapa yang bisa jatuh cinta hanya karena perjumpaan yang sesaat, walau sekarang ada pepatah yang mengatakan Cinta Pandangan Pertama namun pasti ada pertemuan yang instens setalah itu. Itulah yang namanya awal permulaan cinta,<span class="fullpost"> dengan seringnya berjumpa maka semakin banyak informasi yang didapat mengenai pujaan hati. Akan terasa sangat menyesakkan dada ketika keinginan untuk berjumpa tertahan, dan itulah yang dinamakan rindu. Mungkin sehari seminggu masih dapat bertahan dalam terpisah dengan jarak pada sang kekasih, namun sehari atau seminggu itu terasa sebulan bahkan setahun. Untuk melepas kerinduan itu maka berbagai cara dilakukan, biarlah hanya suara yang didapat namun itulah obat kerinduan yang paling mujarab. Walau hanya dengan suara cintapun bukan makin redup namun makin menggelora membakar rindu didada.<br /><br />Maka tak jauh berbeda dengan cinta kepada Allah Jalla Wa 'Alaa dan Rasulullah SAW, cinta hanya dapat ditumbuhkan dengan perjumpaan ataupun komunikasi yang instens. Yang menjadi pertanyaan dengan apa kita berkomunikasi dengan Allah Jalla Wa 'Alaa atau Rasulullah SAW sang pujaan hati?. Banyak sarana dan cara untuk menjadikan cinta pada Nya lebih <span style="FONT-STYLE: italic">membakar diri</span> ini, ibadah-ibadah yang ada adalah sarana dan cara untuk melakukan komunikasi dengan Sang Khaliq dan Sang Khatimul Ambiyaa.<br /><br />Shalat adalah cara bagaimana kita bisa berkomunikasi dengan Allah Jalla Wa 'Alaa, bukan hanya shalat caranya, tilawah dan berdo'a adalah komunikasi yang bisa dilakukan untuk mendapatkan cinta dan kedekatan denganNya. <span style="FONT-STYLE: italic">Berbicaralah </span>denganNya untuk menghilangkan rindumu dengan Nya, berkeluh kesahlah dengan Nya untuk mendapat perhatian denganNya. Dan inilah bedanya antara Allah Jalla Wa 'Alaa dengan makhlukNya, bila ada manusia menjadi tempat berkeluh kesah maka ia akan membenci temannya itu yang selalu berkeluh kesah, berbeda dengan Allah Jalla Wa 'Alaa, yang makin mencintai hambaNya apabila hambaNya makin sering berkeluh kesah denganNya.<br /><br />Baca riwayat Nabi Muhammad SAW, maka kita akan mengetahui perjalanan hidupnya, perjalanan dakwahnya dan perjalanan kehidupan dalam mencintai ummatnya. Bagindalah satu-satunya yang mencintai ummatnya walau beliau belum pernah berjumpa dengan ummatnya. Rasulullah SAW tak menamakan orang yang ada disekelilingnya semasa beliau ada dengan <em>Saudara,</em> tetapi dinamakan <em>Sahabat. </em>Maka siapa yang dimaksud dalam sabda beliau " aku rindu dengan saudara-saudaraku ", Rasul mengatakan " Saudaraku adalah ummatku yang mencintaiku walaupun mereka tak pernah bertemu denganku " .Begitu besar rindu beliau kepada ummatnya, ummatnya yang ada saat ini, ummatnya yang terbentang jarak selama 14 abad. Lalu siapa sebenarnya yang mencintai? Rasulullah SAW kan yang mencintai umatnya atau ummatnya yang mencintai Beliau?. Yang pasti sangat berat kecintaan seseorang apabila merindukan seseorang yang belum pernah berjumpa, dan cinta ini tak akan ada diantara dua manusia biasa, melainkan Rasulullah dan ummatnya. Pantaslah imbalan dari mencintai beliau adalah akan dikumpulkan dalam syurga Allah Jalla Wa 'Alaa dengan Baginda didekat telaga <em>Haudh</em>. Namun mencintai beliau bukan hanya perasaan cinta yang tanpa bukti, dituntut bukti yang nyata akan kecintaan kepada Rasulullah SAW yaitu menjalankan Sunnah Rasul.<br /><br />Yaa Raahman Yaa Raahiim, Berikanlah kami cinta yang selembut sutera, seputih salju dan sekuat baja kepada Mu dan Rasul Mu. Balikan hati kami pada kecenderungan mencintai kebaikan dan kebenaran, Buat hati ini membenci kebathilan dan kemaksiatan. Yaa Raahman Ya Raahiim berikan cinta yang tak pernah redup kepada kami, mencintai kepada sesama muslim dan muslimat dalam kerangka ukhuwah islamiyah..Aamiin... </span>Novi Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/11328316494412193272noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-34044609.post-17251402741384040962009-03-11T18:13:00.000-07:002009-05-06T00:01:58.473-07:00Surat Untuk Bidadari Kecilku...Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.<br /><br />Segala puji hanya milik Zat yang Maha Agung, karena keagungannya tak kan berkurang sedikitpun meski banyak yang menghianatiNya. Puji dan Puja hanya milik Pencipta rasa Cinta dan Sayang,yang dengan cinta itu menjadikan seorang ibu mencintai anaknya, seekor induk menyayangi anak-anaknya, seorang kekasih mencintai dan menyayangi pasangannya.Dialah, Allah Jalla Wa 'Aala, Dia Allah Swt. Yang tak pernah murka walau banyak yang bermaksiat dengan nikmat dariNya,bila masih ada sedikit yang menangis karena takut akan MurkaNya. <span class="fullpost"> Yang tak pernah menuntut balesan dari anugerah yang diberiNya pada hambaNya, karena Dia tahu tak kan mampu hambaNya mengembalikannya. Maka pantaslah kita memuji dan memujaNya dengan keikhlasan tanpa menuntut imbalan untuk semua itu.<br /><br />Shalawat dan bertangkaikan salam, mari kita persembahkan kepada pimpinan para Nabi dan Rasul. Kepada manusia yang teristimewa dihadapan Allah Jalla Wa 'Aala, manusia yang disebut namanya walau belum hadir didunia. Manusia yang memohon kepada Allah agar hanya dia yang merasakan sakitnya sakaratul maut, dan meminta jangan ditimpakan pada umatnya. Manusia yang menahan jatuhnya tetesan darah dari lukanya ketika perang uhud, agar musuhnya tak di Murkai Allah. Manusia yang didambakan syafaatnya ketika Yaumil Akhir.Dialah, Sayyiidina Muhammad SAW.<br /><br />Tidak terasa hampir setahun dari perjumpaan kita, hampir dua belas bulan senyumanmu ada dalam hati ini. Karena senyum itulah yang menyemati hidupku sekarang ini. Melihatmu, mengingatkanku pada Penciptamu, memandangmu mengingatkan kembali atas kewajibanku.<br /><br />Bukan sesaat kau hadir dalam hari-hariku,bukan sebentar kau menemaniku mencari kekuatan untuk berjalan dikehidupan ini. Kau yang menunjukiku cara yang benar dalam bertindak dan mengambil keputusan. Sungguh hati ini terjatuh dalam lubang kesetiaan padamu. Karena begitu indahnya Akhlaqmu, terlalu santun ucapanmu, sangat lembut tindak-tandukmu.<br /><br />Kedalaman samudera ilmumu, kau tampilkan dalam dirimu. Kau tutup tubuhmu dalam basutan baju kurung dengan jilbab mejuntai lebar. Tanpa kau hiasi jari-jarimu dengan perhiasan yang melebihi bahkan tidak ada sama sekali karena khawatir akan sifat kesombongan, kau gunakan penutup kaki karena tahu sampai disitulah auratmu. Tanpa pewarna dibibirmu, tapi lebih indah dibanding wanita yang berhias sekalipun.<br /><br />Tapi aku sadar, kau berhak untuk mendapatkan cinta dari yang lebih kupunya. Kau juga mengingin cinta bukan dari orang yang sudah mencintai orang lain. Tak mungkin aku memilikimu, tak mungkin aku mengharapkanmu, tak mungkin aku bisa mendapatkanmu. Wahai bidadari kecilku...bila kau merasa pertemuan kita bermakna untuk dirimu, jangan kau lupakan diriku.<br /><br />Terima kasih atas waktumu selama ini, yakinlah semua itu merupakan kebaikan. Mudah-mudahan waktu yang kau luangkan, diganti Allah keluangan dalam segala urusanmu. Sungguh tiada kesia-siaan dalam penciptaanNya.<br /><br />Ku ber-istghfar atas segala kesalahan, dan mengemis maaf dipintu AmpunanNya.<br /><br />Wassalamualaikum Warahmatullai Wabarakaatuh. </span>Novi Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/11328316494412193272noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-34044609.post-50156904927324086242009-02-17T22:27:00.001-08:002009-05-06T00:09:50.718-07:00THE WINNERWe are The Winner<br />Oleh : Dede Farhan Aulawi<br /><br />Sahabat...<br />Kita adalah orang yang paling tahu tentang diri kita<br />Kita tahu tentang kemampuan dan pengetahuan kita<br />Kita juga tahu tentang keterbatasan kita<br />Bahkan kita tahu kelemahan kita <span class="fullpost"><br />Tetapi..., terkadang kita salah dalam menilai diri kita<br /><br />Seringkali kita sendiri yang menjustifikasi kelemahan kita<br />Kita sendiri yang mengarak awan mendung ke hadapan wajah kita<br />...sehingga memotret diri dengan segala kerendahan yang tidak pada tempatnya<br />Kita menilai bahwa kita hanyalah seorang "..."<br />Kita menilai kita tidak memiliki kemampuan untuk itu...<br />Kita menilai bahwa kita hanyalah orang kecil...<br />Kita menganggap bahwa kita bagian dari golongan yang kurang beruntung...<br />Kita menganggap bahwa kita tidak mungkin begitu...<br />Itulah justifikasi negatif yang kita nilai mengenai diri kita<br />Betapa kejamnya kita dalam memberikan penilaian...<br />...sehingga kita menjadi mahluk lemah dan pasrah tak berdaya...<br />...bukan oleh orang lain<br />...tapi justru oleh diri kita sendiri<br /><br />Sahabat...<br />Sudah saatnya kita bangkit,<br />...dan rubahlah paradigma penilaian negatif yang tidak membangun<br />Dan sebaliknya kita harus berfikir...<br />...bahwa kita adalah mahluk yang beruntung...<br />Coba kita tinjau secara historis...<br />Dari jutaan sperma yang berjuang membuahi sel telur<br />Dan kita lah yang menang..."We are the winner..."<br />Sampai kita terlahir...<br />Dan punya tanggung jawab untuk terus melanjutkan estafeta perjuangan<br />Sekali kita menang...<br />...dan tetap akan menjadi pemenang...<br />Dan terus menjadi pemenang...<br />Jangan pernah ada rasa lelah dan pasrah untuk kalah<br /><br />Sahabat...<br />...apa yang disampaikan tidak berarti menjadi bahan kesombongan diri,<br />...tetapi sebagai metode untuk membangun rasa percaya diri<br />...sebagai sarana merubah mind set menjadi semakin positif<br />...sehingga cara pandang terhadap diri,<br />...selalu optimis dan penuh rasa syukur<br /><br />Jika saat ini kita merasa memiliki seratus kelemahan,<br />Sesungguhnya kita masih memiliki seribu kekuatan,<br />Jika saat ini kita berhadapan dengan seratus kesedihan,<br />Sesungguhnya kita masih memiliki seribu kebahagiaan,<br />Memang...,ada saatnya kita meneteskan mata...<br />Tapi lebih banyak waktu yang kita miliki untuk tersenyum<br />Air mata yang pernah menetes...<br />Sesungguhnya bagian dari proses agar kita merasakan nikmatnya senyuman,<br />Kita bisa lebih menghargai orang - orang yang menyayangi kita,<br />Kita bisa lebih menyayangi orang yang senantiasa mengasihi kita,<br />Dan kita bisa mengasihi orang yang senantiasa berkorban untuk kita,<br />Di kala kita merasa bahwa tidak ada orang lain yang memahami kita,<br />Sesungguhnya ada seribu orang yang sedang berusaha mengerti tentang kita,<br />Kita senantiasa di do'akannya...<br />Kita senantiasa dirindui-nya...<br />Dan sesungguhnya beruntunglah kita...<br />...karena kita banyak disayangi oleh orang di sekeliling kita<br /><br />Teruslah optimis...<br />Ubahlah cara pandang negatif tentang diri kita<br />Galilah seribu potensi besar yang kita miliki<br />...dan tunjukkan itulah potensi dan karya yang kita miliki<br />Gunakan sebesar - besarnya untuk kebaikan bersama<br />Bukan sekedar di dunia ini...<br />...tapi juga di akhirat kelak. Aamiin </span>Novi Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/11328316494412193272noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-34044609.post-47592130823413671172009-02-17T22:19:00.001-08:002009-05-06T04:34:09.423-07:00Nasihat Bagi Muslimah! Cara Memanfaatkan WaktuBila waktu tidak digunakan dengan baik maka akan terbuang untuk perkara yang sia-sia. Semua orang merasakan hal itu. Maka jika seseorang tidak mengisi waktunya dengan kebaikan, ia akan menghabiskan waktunya untuk kejelekan. Orang yang tidak mengambil faedah dari waktu mereka, menyia-nyiakannya untuk perkara yang merugikan, maka waktunya itu akan menjadi padang rumput bagi syetan-syetan yang senantiasa membolak-balikkannya dalam kesesatan. Na'udzubillah.<span class="fullpost"><br /><br /><br />Orang-orang yang sadar akan cepatnya waktu berlalu, mereka adalah orang-orang yang mendapatkan taufik dari Allah sehingga waktu mereka benar-benar bermanfaat. Dari Abdullah Ibnu Mas'ud RA bahwasanya dia berkata: "Tidaklah aku menyesali sesuatu, seperti penyesalanku atas suatu hari yang berlalu dengan terbenamnya matahari, semakin berkurang umurku tetapi tidak bertambah amalanku."<br /><br />Maka perlu Anda ketahui beberapa hal wahai ukhti muslimah tentang bagaimana memanfaatkan waktumu:<br /><br />1. Membaca bacaan yang bermanfaat<br /><br />Wahai ukhti muslimah, hendaklah engkau memperbanyak membaca Al-Qur'anul Karim dan menghafal serta mendengarkannya. Rasul Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang yang membaca Al-Qur'an sedang dia terbata-bata dalam membacanya serta kesulitan dalam membacanya maka dia mendapatkan dua pahala, sedangkan orang yang membaca dengan mahir maka dia bersama para penulis kitab (malaikat) yang mulia lagi berbakti." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).<br /><br />2. Berdzikir kepada Allah<br /><br />Ini adalah amalan yang mudah, setiap orang mampu melakukannya, baik orang kaya maupun miskin, orang yang berilmu maupun jahil, orang merdeka atau budak, laki-laki maupun wanita, besar ataupun kecil.<br /><br />Wahai ukhti muslimah, hendaknya engkau berdzikir kepada Allah dalam setiap keadaan, dan jadikanlah berdzikir sebagai amalan yang mengisi hari-harimu, lebih-lebih lagi hal itu merupakan amalan yang amat mudah engkau lakukan.<br /><br />Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam telah mengabarkan perbedaan antara orang yang berdzikir kepada Allah dengan orang yang tidak berdzikir, seperti perbedaan antara orang yang hidup dan orang yang mati. Sabda Rasul Shalallahu 'alaihi wa sallam :<br />"Barangsiapa yang bangun di malam hari kemudian mengucapkan:<br />Laa ilaha illallahu wah dahu laa syarikalahu lahul mulku walahul hamdu biyadihil khair yuhyii wayumiitu wahuwa 'ala kulli syaiin qadiir. SubhaanAllahi Walhamdulillaahi walaa ilaha illallahu waAllaahu akbar walaa haula wala quwwata illaa billaahi.<br />kemudian dia berdo'a : Allaahummagfirli.<br />(Ya Allah ampunilah aku) niscaya akan diterima do' anya. Dan jika dia berwudhu (untuk shalat) niscaya diterima shalatnya". (HR. Al-Bukhari).<br /><br />3. Mendidik anak-anak<br /><br />Wahai ukhti muslimah, mendidik anak-anak merupakan tanggung jawab yang agung, tugas itu merupakan tanggung jawab yang besar bagimu. Karena laki-laki lebih banyak kesibukannya daripada wanita dan lebih sedikit tinggal di rumah. Adapun seorang ibu lebih dekat kepada anak-anaknya dan lebih banyak di rumah.<br /><br />4. Memerintahkan kepada yang ma'ruf dan melarang dari yang mungkar<br /><br />Dari Abu Said Al-Khudri RA dia berkata:<br />"Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Barang-siapa di antara kalian melihat kemungkaran hendaklah dia mengubah dengan tangannya, jika tidak mampu maka ubahlah dengan lisan (nasihat). Dan jika tidak mampu maka hendaklah meng-ubahnya dengan hati (tidak senang dengan kemungkaran itu) dan itulah selemah-lemah iman'." (HR. Muslim).<br />Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan wanita muslimah dalam menjaga waktunya:<br /><br />1. Hendaklah dia senantiasa merasa diawasi Allah Ta'ala dan takut kepadaNya.<br /><br />Seorang wanita muslimah yang merasa diawasi oleh Allah SWT, takut kepadaNya dan merasa takut akan hukumanNya serta mengharapkan pengampunanNya tidak mungkin menyia-nyiakan waktunya tanpa faedah, bahkan dia lebih semangat untuk mengoreksi dirinya setiap saat.<br /><br />2. Wanita muslimah hendaklah mengetahui waktu dan tempat yang mempunyai keutamaan.<br /><br />Wanita muslimah perlu mengambil faedah, dengan mengetahui waktu-waktu dan tempat-tempat yang mempunyai keutamaan. Misalnya, kapan dilipatganda-kannya pahala setiap amalan. Di antaranya adalah sepertiga akhir malam. Ia merupakan waktu yang utama dan waktu dikabulkannya do'a.<br /><br />3. Wanita muslimah hendaknya mengetahui kewajiban-kewajibannya.<br /><br />Di antaranya kewajiban kepada Rabb-nya, kewajiban kepada orang tuanya, kewajiban kepada suaminya, kewajiban terhadap anaknya, kewajiban terhadap kaum kerabatnya, kewajiban terhadap tetangga, kewajiban terhadap saudara dan temannya, dan kewajiban terhadap masyarakatnya.<br />Wanita muslimah harus mendirikan shalat lima waktu tepat pada waktunya. Tidak melalaikan waktu-waktu shalat tersebut karena disibukkan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga, atau tugas sebagai ibu dan istri. Sebab shalat merupakan tiang agama, siapa yang menegakkannya berarti dia menegakkan agama, dan siapa yang meninggalkan-nya berarti dia telah merobohkan agama. Shalat merupakan amal yang paling utama.<br /><br />Diriwayatkan Abdullah bin Mas'ud RA dia berkata: "Aku bertanya kepada Rasulullah SAW apakah amal yang paling utama?" Beliau menjawab, "Shalat tepat pada waktunya." Aku bertanya, kemudian apa lagi? Beliau menjawab, " Berbakti kepada orang tua." Aku bertanya, kemudian apa lagi? Beliau menjawab, "Jihad di jalan Allah." (Muttafaq Alaih).<br /><br />Wanita muslimah yang taat tidak merasa cukup hanya melaksanakan shalat wajib lima waktu, tetapi juga melaksanakan shalat-shalat sunnah rawatib dan nawafil (sunnah secara mutlak), sesuai dengan kesempatan dan kesanggupannya, seperti shalat dhuha dan shalat tahajud. Sebab shalat-shalat sunah ini dapat mendekatkan hamba kepada Rabb -nya, mendatangkan kecintaan Allah dan ridhaNya, menjadikannya termasuk orang-orang yang shalih, taat dan beruntung.<br /><br />Sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadist qudsy Allah berfirman: "Hambaku senantiasa mendekatkan diri kepadaKu dengan melaksanakan shalat-shalat nafilah hingga Aku mencintainya. Jika Aku sudah mencintainya, maka Aku menjadi pendengarannya, dengannya dia mendengar, Aku menjadi penglihatannya, dengannya dia melihat, Aku menjadi tangannya, dengannya dia bertindak, Aku menjadi kakinya, dengannya dia berjalan. Jika dia memohon kepadaKu maka Aku benar-benar akan memberinya dan Jika dia meminta perlindungan kepadaKu maka Aku benar-benar akan melindunginya". (HR.Al-Bukhari).<br /><br />Dan hal-hal lain yang merupakan kewajiban seorang wanita muslimah, dan jangan lupa memohon taufik kepada Allah untuk merealisasikan semua itu!<br /><br />4. Hendaklah seorang wanita muslimah memilih majlis yang baik.<br /><br />Seorang manusia sesuai tabiatnya tidak mungkin hidup sendiri bahkan dia harus mempunyai teman duduk, dan yang paling ideal adalah teman duduk yang mempunyai akhlak yang mulia. Sebagaimana sabda Nabi Shalallau 'alahi wa sallam :<br />"Sesungguhnya perumpamaan teman yang baik dengan teman yang buruk adalah seperti pembawa minyak wangi dengan seorang pandai besi". (HR. Al-Bukhari dan Muslim).<br /><br />Mudah-mudahan Allah Taala memberi kekuatan kepada kita agar senantiasa dapat menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Amin<br /><br /><br />Maraji: Kaifa Taqdhi Al-Maratul Muslimah Waqtaha: Sulaiman Ibnu Muhammad, Risalah Ila Kulli Muslim: Abdullah Ibnu Jarullah Ibrahim Al-Jarullah, Syakhshiyah Al-Mar'ah Al-Muslimah: Dr. Muhammad Ali Al-Hasyimy dan Hadits Arba'in An-Nawawi.<br />(Ummu Abdillah) </span>Novi Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/11328316494412193272noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-34044609.post-76672677222365560242008-12-25T22:24:00.000-08:002010-01-20T10:22:58.721-08:00Rindu...Rindu ini hanya untuk Mu...<br />Rindu yang ada ini melebihi rindunya seorang ibu akan buah hatinya.<br />Rindu yang kupunya jauh dibandingkan dengan rindunya seorang kekasih kepada dambaan hati.<br />Rindu yang kusimpan lebih berat bila dibanding dengan rindunya anak akan ibundanya.<br /><br /><br />Mungkinkah Kau akan menjawab rinduku ini...<br />Entah apalagi yang harus kulakukan agar mendapat jawabanMu.<br />Hanya rasa rindu kerna cinta yang kupunya.<br />Sebagai kekayaan yang tak bernilai.<br /><br /><div style="text-align: left;">Ku tahu tak cukup hanya rasa rindu untuk Mu.<br />Ku mengerti tak hanya rindu yang harus kupunya.<br />Ku paham rindu hanya bisa sebagai pelepas keinginan.<br />Namun ku tak kuasa untuk sembahkan yang lain.<br /><br />Ku mohon...Kau terima rindu ini.<br />Sebagai kerinduan seorang hamba pada Tuhannya.<br /></div>Novi Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/11328316494412193272noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-34044609.post-38051359855151582822008-12-22T07:48:00.000-08:002010-01-20T10:23:35.949-08:00SUARA YANG DIDENGAR MAYATYang Akan Ikut Mayat Adalah Tiga hal yaitu:<br />1. Keluarga<br />2. Hartanya<br />3. Amalnya<br /><br />Ada Dua Yang Kembali Dan Satu akan Tinggal Bersamanya yaitu;<br />1. Keluarga dan Hartanya Akan Kembali<br />2. Sementara Amalnya Akan Tinggal Bersamanya.<br /><br /><br />Maka ketika Roh Meninggalkan<br />Jasad...Terdengarla h Suara Dari<br />Langit<br />Memekik, "Wahai Fulan Anak Si Fulan..<br />Apakah Kau Yang Telah Meninggalkan Dunia, Atau Dunia Yang<br />Meninggalkanmu<br />Apakah Kau Yang Telah Menumpuk Harta Kekayaan, Atau Kekayaan Yang<br />Telah Menumpukmu<br />Apakah Kau Yang Telah Menumpuk Dunia, Atau Dunia Yang<br />Telah<br />Menumpukmu<br />Apakah Kau Yang Telah Mengubur Dunia, Atau Dunia Yang Telah<br />Menguburmu."<br />Ketika Mayat Tergeletak Akan Dimandikan.. .<br />Terdengar Dari Langit Suara<br />Memekik, "Wahai Fulan Anak Si Fulan...<br />Mana Badanmu Yang Dahulunya Kuat,<br />Mengapa Kini Te rkulai Lemah<br />Mana Lisanmu Yang Dahulunya Fasih, Mengapa Kini Bungkam Tak<br />Bersuara<br />Mana Telingamu Yang Dahulunya Mendengar, Mengapa Kini Tuli Dari<br />Seribu Bahasa<br />Mana Sahabat-Sahabatmu Yang Dahulunya Setia, Mengapa Kini Raib Tak<br />Bersuara"<br /><br />Ketika Mayat Siap Dikafan.... Suara Dari Langit Terdengar Memekik,"Wahai<br />Fulan Anak<br />Si Fulan<br />Berbahagialah Apabila<br />Kau Bersahabat Dengan Ridha<br />Celakalah Apabila Kau Bersahabat Dengan Murka Allah Wahai Fulan<br />Anak Si Fulan...<br />Kini Kau Tengah Berada Dalam Sebuah Perjalanan Nun Jauh Tanpa Bekal<br />Kau Telah Keluar Dari Rumahmu Dan Tidak Akan Kembali Selamanya<br /><br />Kini Kau Tengah Safar Pada Sebuah Tujuan Yang Penuh Pertanyaan."<br /><br />Ketika MayatDiusung. ... Terdengar Dari Langit Suara Memekik,<br />"Wahai<br />Fulan Anak Si Fulan..<br />Berbahagialah Apabila Amalmu Adalah Kebajikan<br />Berbahagialah Apabila Matimu Diawali<br />Tobat<br />Berbahagialah Apabila Hidupmu Penuh Dengan Taat."<br /><br />Ketika Mayat Siap Dishalatkan. ...Terdengar Dari Langit Suara Memekik,<br />"Wahai Fulan Anak Si Fulan..<br />Setiap Pekerjaan Yang Kau Lakukan Kelak Kau Lihat Hasilnya Di<br />Akhirat<br />Apabila Baik Maka Kau Akan Melihatnya Baik<br />Apabila Buruk, Kau Akan Melihatnya Buruk."<br /><br />Ketika<br />MayatDibaringkan Di Liang Lahat....terdengar Suara<br />Memekik Dari<br />Langit,"Wahai Fulan Anak Si Fulan...<br />Apa Yang Telah Kau Siapkan Dari Rumahmu Yang Luas Di Dunia Untuk<br />Kehidupan Yang Penuh Gelap Gulita Di Sini Wahai Fulan Anak Si<br />Fulan....<br />Dahulu Kau Tertawa, Kini Dalam Perutku Kau<br />Menangis<br />Dahulu Kau Bergembira,Kini Dalam Perutku Kau Berduka<br />Dahulu Kau Bertutur Kata, Kini Dalam Perutku Kau Bungkam<br />Seribu<br />Bahasa."<br /><br />Ketika SemuaManusia Meninggalkannya Sendirian... Allah Berkata<br />Kepadanya, "Wahai Hamba-Ku....<br />Kini<br />Kau Tinggal Seorang Diri<br />Tiada Teman Dan Tiada Kerabat<br />Di Sebuah Tempat Kecil, Sempit Dan Gelap..<br />Mereka Pergi Meninggalkanmu. . Seorang Diri<br />Padahal, Karena Mereka Kau Pernah LanggarPerintahku<br />Hari Ini,....<br />Akan Kutunjukan Kepadamu<br />Kasih Sayang-Ku<br />Yang Akan Takjub Seisi Alam<br />Aku Akan Menyayangimu<br /><br />Lebih Dari Kasih Sayang Seorang Ibu Pada<br />Anaknya".<br /><br />Kepada Jiwa-Jiwa Yang Tenang Allah Berfirman, "Wahai Jiwa Yang Tenang<br />Kembalilah Kepada Tuhanmu<br />Dengan Hati Yang Puas Lagi Diridhai-Nya<br />Maka Masuklah Ke Dalam Jamaah Hamba-Hamba- Ku<br />Dan Masuklah Ke Dalam<br />Jannah-Ku"<br /><br />Rasulullah SAW. menganjurkan kita untuk senantiasa mengingat<br />mati (maut)<br />dan dalam sebuah hadithnya yang lain, belau bersabda "wakafa bi almauti<br />wa'idha", artinya, cukuplah mati itu akan menjadi pelajaran bagimu!Novi Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/11328316494412193272noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-34044609.post-19464899230440638142008-12-11T23:34:00.000-08:002008-12-11T23:47:59.800-08:00AIRMATA RASULULLAH SAW...AIRMATA RASULULLAH SAW...<br />Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan<br />salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya<br />masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam", kata Fatimah yang membalikkan<br />badan dan menutup pintu.<br /><br />Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan<br />bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?"<br />"Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,"<br />tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan<br />pandangan yang menggetarkan.<br /><br />Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.<br /><br />"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang<br />memisahkan pertemuan di dunia.<br />Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan<br />tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan<br />kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.<br /><br />Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit<br />dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.<br /><br />"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?", tanya Rasululllah<br />dengan suara yang amat lemah.<br />"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.<br />"Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril.<br />Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh<br />kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?", tanya Jibril lagi.<br />"Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"<br />"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah<br />berfirman kepadaku: "Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat<br />Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.<br />Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh<br />Rasulullah ditarik.<br /><br />Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya<br />menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."<br />Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya<br />menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.<br /><br />"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?"<br />Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.<br />"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata<br />Jibril.<br />Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak<br />tertahankan lagi.<br /><br />"Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini<br />kepadaku, jangan pada umatku."<br />Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.<br />Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, ! Ali segera<br />mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku"<br />"peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."<br /><br /><br />Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.<br />Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan<br />telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.<br /><br />"Ummatii,ummatii, mmatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"<br />Dan, berakhirlah hidup manusia mu lia yang memberi sinaran itu.<br />Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?<br />Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihiNovi Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/11328316494412193272noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-34044609.post-35029698535175872352008-12-10T01:55:00.000-08:002008-12-10T02:21:23.671-08:00Kau kekasihku...<span style="font-family:arial;">Siapa sebenarnya yang pantas jadi kekasihku?Dirimu ataukah siapa, aku yakin pasti ada jawabannya.<br /><br />Kau pantas menjadi kekasihku karena ketika ku marah, Kau tak membalas dengan murka amarah malah Kau menenangkanku untuk selalu bersabar. Kau pantas menjadi kekasihku, karena ketika ku tidak pandai berterima kasih atas pemberianMu, Kau malah menegurku dengan santun penuh kasih sayang. Kau pantas menjadi kekasihku, karena ketika ku mendekati selangkah demi langkah, Kau berlari dengan cepat. Kau pantas menjadi kekasihku, karena ketika ku berkhianat, Kau memaafkan ku dengan penuh gembira. Kau pantas menjadi kekasihku, karena ketika ku bimbang, Kau yakinkan apa yang harus kulakukan. Kau pantas menjadi kekasihku, karena ketika ku tak lama bertutur sapa dengan Mu, Kau malah memanggilku penuh harap ku menjawabnya. Kau pantas menjadi kekasihku, karena ketika semua orang tidur dan enggan bicara, kau malah tak senggan berbicara denganku.<br /><br /><br />Kau pantas menjadi kekasihku, karena ketika tak seorangpun mendekatiku karena dosaku, namun Kau selalu membuka pintu agarku kembali. Kau pantas menjadi kekasihku, karena tiap tetes keringat usahaku Kau hargai dengan pantas. Kau pantas menjadi kekasihku, karena tiap ku butuh teman kau selalu ada disisi. Kau pantas menjadi kekasihku, karena sabar menghadapiku yang terlalu egois dalam bertindak. Kau pantas menjadi kekasihku, karena Kau selalu ingat ku selama ku menyebutMu. Kau pantas menjadi kekasihku, karena Kau mencukupi kebutuhanku. Kau pantas menjadi kekasihku, karena kau setia menantiku ketika sakit.Kau pantas menjadi kekasihku, karena rinduMu melebihi rinduku untuk berjumpa denganMu..<br /><br /><br />Kau pasti tahu, siapa yang mesti menjadi kekasihku...<br /></span>Novi Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/11328316494412193272noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-34044609.post-7243987899028189322008-12-05T01:25:00.000-08:002008-12-05T01:28:01.021-08:00Kisah tentang Robi'ah Al Adawiyah :)Kisah tentang Robi'ah Al Adawiyah :)<br /><br /><a style="font-weight: bold;" href="http://my-mind-and-mine.blogspot.com/2008/11/tarekat-cinta.html">Tarekat Cinta</a><h3 class="post-title"> </h3> <p>Tarekat (thoriqoh) adalah jalan. Dalam pengertian pendalaman keagamaan, tarekat adalah sebuah jalan yang ditempuh seseorang untuk bisa mencapai pemahaman yang memadai dan mendalam tentang hakikat Allah (ma’rifatullah).<br />Tahapan untuk mencapai ma’rifatullah, seseorang memulai dengan mengamalkan syariat Islam (hukum-hukum fiqih). Ketika seseorang mampu memahami makna dan hikmah-hikmah yang terkandung di setiap ajaran-ajaran syariat yang diamalkannya, maka dia berada dalam fase hakekat (kesejatian). Nah, mulai dari titik sebagai muslim sejati (hakekat) inilah seseorang bisa melanjutkan perjalanan spiritualnya melalui jalan tarekat untuk mencapai ma’rifatullah. Jalan semacam ini dipilih oleh orang-orang yang menempuh hidup bersih dan suci (Sufi; asal katanya shofa : bersih).<br />Alkisah, adalah seorang sufi bernama Hasan Bashri (642-737 M) yang bersahabat dengan Robiah Al Adawiyah (sufi perempuan). Hasan Bashri menunjukkan kemampuannya kepada Robiah atas izin Allah bisa berjalan di atas air menyeberangi sungai. Setibanya di seberang sungai, ia terperanjat mendapati Robiah yang sudah sampai terlebih dahulu. Ia bertanya bagaimana Robiah melakukannya. Robiah Al Adawiyah menjelaskan bahwa atas izin Allah dia bisa berjalan di atas angin. Bagaimana Rabiah bisa mendapatkan hal itu? Hasan Bashri penasaran. Robiah menjawab : Dengan cinta!<br />Robiah Al Adawiyah adalah seorang sufi yang kontroversial. Dia pernah mengajukan pertanyaan kepada Hasan Bashri (dan tertuju kepada seluruh manusia) sebuah pertanyaan krusial : “Apakah engkau menyembah dan mengabdi kepada Allah karena mengharapkan Syurga dan takut neraka?”, lanjutnya : “ Jika Surga dan Neraka tak pernah ada apakah engkau masih mau mengabdi dan menyembah kepada-Nya?” (kisah ini kemudian digubah oleh Ahmad Dhani menjadi sebuah lagu dengan judul Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada).<br />Bagi Robiah Al Adawiyah, mestinya kita menyembah dan mengabdi kepada Allah atas nama CINTA. Cinta adalah sebuah spirit yang mendorong seseorang untuk secara ikhlas dan tulus melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Spirit cinta menggerakkan seseorang dari dalam jiwanya dalam melakukan sesuatu kepada yang dicintainya tanpa syarat.<br />Spirit cinta juga yang menggerakkan Robiah Al Adawiyah untuk total mengabdi kepada Allah. Begitu totalnya, hingga ia memutuskan untuk hidup selibat (tidak menikah) dan meninggalkan duniawi yang berpotensi mengganggu cintanya pada Allah. Dan selalu menjaga kesucian diri dari hal sekecil apapun. Dikisahkan, suatu ketika Robiah hendak memasak di dapur dan mendapati bahwa dia kehabisan bawang. Seketika datanglah seekor burung dan menjatuhkan bawang di atas periuk sayurnya. Dia bertanya pada burung, dari mana diperoleh bawang itu. Sang burung tidak bisa menjawab, dan Robiah mengurungkan diri menyantap masakan itu.<br />Suatu malam, sambil duduk bersimpuh Robiah berguman “Ya Alloh, semua jerih payahku dan semua hasratku diantara kesenangan-kesenangan dunia ini, adalah untuk mengingat Engkau. Dan di akhirat nanti, di antara segala kesenangan akhirat, adalah berjumpa dengan-Mu. Kini berbuatlah seperti yang Engkau kehendaki”. Cinta Robiah teramat besar pada sang Pencipta, hingga doa yang dipanjatkan pun tidak mendikte Allah. Semua pengorbanan besar ini pernah ditanyakan oleh Hasan Bashri ketika berbincang di tepi sungai dan Robiah tengah menjahit pakaiannya yang sobek. Apa yang kau dapat dari Allah jika kau sendiri tidak menuntut apa-apa? Tanya Hasan Bashri. Robiah tercenung sesaat hingga tak terasa jarum jahitnya jatuh ke sungai. Tak berapa lama segerombolan ikan menyembul ke permukaan sambil membawakan sebuah jarum emas untuk Robiah, “Inilah yang kuperoleh dari-Nya“ katanya singkat kepada Hasan Bashri.<br />Robiah Al Adawiyah, mengajarkan kepada kita tentang cinta yang mendalam kepada Allah. Hingga segala sembah dan ibadah yang dilakukan pun tak menuntut untuk dihargai sebagai surga. Pantaslah segala ungkapan rasanya ini dituliskan dalam sebuah sajak sebagai berikut :<br /><br /></p><blockquote>”Tuhanku, kalau aku mengabdi kepada-Mu karena takut akan api neraka, masukkanlah aku ke dalam neraka itu, dan besarkanlah tubuhku dalam neraka itu, sehingga tidak ada tempat lagi di nerakat itu buat hamba-hamba Mu yang lain. Kalau aku menyembah-Mu karena berharap mendapatkan surga, berikanlah surga itu kepada hamba-hamba-Mu yang lain, sebab bagiku Engkau saja sudah cukup.”</blockquote><br /><br />Demi agar ia kuat beribadah, Robiah senantiasa meletakkan kain kafan persiapan dirinya nanti di sebelahnya ketika ia sholat……. Ketika tiba saatnya Robiah harus meninggalkan dunia fana ini,Ia mengisyaratkan dengan tangannya agar orang-orang keluar. Orang-orang yang sebelumnya menunggui, kini satu demi satu membiarkan Robiah sendiri. Setelah itu, mereka mendengar suara dari dalam kamar Robiah.<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp3T-BgfBtydtwkqA2hR-YzX6MdXBLUdGTpWWaDEKtgQPszJuJnRkzwugS9SKqgvy7Vlw9lgLk3ObrZNlAO8Y7SIP0rLpL-8Dfp3yX7aPZBockF6eFoS3uTOdvdkKSUeOaQ2HK/s1600-h/arabiah.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 281px; height: 82px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp3T-BgfBtydtwkqA2hR-YzX6MdXBLUdGTpWWaDEKtgQPszJuJnRkzwugS9SKqgvy7Vlw9lgLk3ObrZNlAO8Y7SIP0rLpL-8Dfp3yX7aPZBockF6eFoS3uTOdvdkKSUeOaQ2HK/s320/arabiah.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5271023356700518546" border="0" /></a><br />“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridai-Nya. (Q.S 89: 27-28)”Novi Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/11328316494412193272noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-34044609.post-17925119201784723442008-12-05T01:12:00.000-08:002008-12-05T01:19:06.968-08:00Robi'ah Al-Adawiyah<div style="text-align: center;"><div style="text-align: left;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-weight: bold; font-family: garamond,adobe garamond;">Subhanallah,,</span></span>,<br />seorang wanita yang begitu mencintai Rabb Nya..<br />seorang wanita yang begitu hebat<br />seorang wanita yang begitu vi kagumi<br />always..<br /><br />sedikit kisah tentangnya, diambil dari blog http://lani2s.multiply.com/journal/item/18<br />semoga bermanfaat.<br /><br /><br />Bismillahirrohmanirrohim :)<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-weight: bold; font-style: italic; font-family: garamond,adobe garamond;"></span></span></div><span style="font-size:100%;"><span style="font-weight: bold; font-style: italic; font-family: garamond,adobe garamond;"><br /><br /><br />“Ya Alloh, jika aku menyembah-Mu karena takut kepada neraka, bakarlah aku di dalam neraka; dan jika aku menyembah-Mu karena mengharap surga, campakkanlah aku dari dalam surga; tetapi jika aku menyembah-Mu demi Engkau semata, janganlah Engkau enggan memperlihatkan keindahan WajahMu yang abadi kepadaku”</span></span><br /></div><br />Sang ratu Cinta lahir dalam kemiskinan yang sangat, Tak ada kain untuk menyelimuti dirinya, Tak ada minyak setetespun untuk pemoles pusarnya, Tak ada lampu untuk menerangi kelahirannya, Ia adalah putri ke empat, Maka disebutlah Robi’ah. Sang ayah menekur sedih memikirkan hal ini, Mau pinjam ataupun minta, Sudah menjadi pantangan bagi dirinya. Semuanya digantungkannya pada Alloh, Dalam kesedihan ia bermimpi, Bertemu sang Nabi yang menghibur hati,<br />“…temuilah Gubernur Basroh, dan katakan, “Setiap malam engkau kirimkan sholawat 100 kali kepadaku, dan setiap malam Jum’at 400 kali, Kemarin adalah malam jum’at dan engkau lupa mengerjakannya.Sebagai penebus kelalaianmu itu, berikanlah kepada orang ini 400 dinar, Yang telah engkau peroleh dengan halal"Gubernurpun memberikan apa yang dikehendaki oleh Nabi,Ditambah dengan 2000 dinar bagi sedekah orang miskin, Cukuplah sudah untuk kebutuhan keluarga Robi’ah.Sampai keadaan berbicara lain, Bencana kelaparan melanda Basroh.Seorang penjahat menculik Robiah,Untuk kemudian dijual dipasar budak.Dengan harga 6 dirham, Majikan membelinya dan memberikannya tugas-tugas yang berat. Siang hari Robiah bekerja sambil berpuasa, Malam harinya dihabiskan untuk mujahadah dan muajahah dengan Rob-nya.Kedekatan beralih menuju ke aqroban,Keaqroban membawanya kepada kerinduan Dan kerinduan telah mengantarkannya pada cintanya pada Tuhannya.<br /><div style="text-align: center; font-family: garamond,adobe garamond; font-weight: bold; font-style: italic;"><span style="font-size:100%;">“Aku adalah milikNya. Aku hidup dibawah naunganNya. Aku lepaskan segala sesuatu yang telah kuperoleh kepadaNya. Aku telah mengenalNya, sebab aku menghayati”<br /></span></div>Satu malam yang dingin, Sang majikan merasakan kegelisahan dalam hatinya. Maka iapun berjalan kebelakang rumah, Memeriksa sekelilingnya, Memeriksa kunci-kunci rumahnya, Dan ketika ia sampai didekat gudang tempat Robi’ah tinggal, Kekagetannya membuat ia sendiri gugup, Lampu yang semula dipegangnya kini terlempar entah kemana.Bagaimana tidak, Ketika ia melongokkan kepalanya ke dalam ruang tempat robiah beristirahat, Ia sedang melihat robiah menjalankan sholat, Dan….. Dan di atasnya tampak cahaya yang terang benderang.Bukan lampu sebab cahaya itu tidak bergantung kepada suatu apapun….<br />Keesokan harinya, Robi’ah dipanggil, Majikannya menyampaikan keinginannya. Ia membebaskan Robiah sebagai budak.Kini Robi’ah merdeka. Meski sang majikan berharap Robiah mau untuk tinggal dirumahnya, tapi ia memilih untuk pergi menjauhi masyarakat sekitar.Dan ia menemukan sebuah gua agak dipinggir desa…. Tinggallah ia di sana. Suatu hari di musim semi, Robi’ah memasuki tempat tinggalnya, Kemudian ia melongok keluar sebab pelayannya berseru,<br />“Ibu, keluarlah dan saksikanlah, apa yang telah dilakukan oleh sang Pencipta”<br /> “Lebih baik engkaulah yang masuk kemari”<br />“dan saksikanlah sang Pencipta itu sendiri.Aku sedemikian asyik menatap sang Pencipta, sehingga apa peduliku lagi terhadap ciptaan-ciptaanNya ?” sahut Robiah dari dalam….<br />Suatu malam sebab terlalu letih, ia tertidur. Seorang maling menyelusup masuk ke dalam rumahnya,Dan mencuri cadarnya. Tetapi, tak ditemuinya pintu keluar. Cadar diletakkan, pintu keluar terlihat. Cadar dibawa, pintu keluar tak terlihat lagi, Terdengarlah suara,<br />“Hai manusia, tiada gunanya engkau mencoba-coba.Sudah bertahun-tahun Robi’ah mengabdi kepada Kami. Syaitan sendiri tidak berani datang menghampirinya. Tetapi betapakah seorang maling berani mencoba-coba untuk mengambil cadarnya. Pergilah dari sini. Jika seorang sahabat sedang tertidur, maka sang Sahabat bangun dan berjaga-jaga”<br />Ketika seorang sahabat mengantarkan seorang kaya yang ingin memberikan uang emasnya pada Robiah, Robiah berkata,<br />“Dia telah menafkahi orang-orang yang menghujjahNya.Apakah Dia tidak akan menafkahi orang-orang yang mencintaiNya ? Sejak aku mengenalNya, aku telah berpaling dari manusia ciptaanNya. Aku tidak tahu apakah kekayaan seseorang itu halal atau tidak, Maka betapakah aku dapat menerima pemberiannya ?<br />Dimalam-malam hari yang sepi dan sunyi, Dalam kerinduannya dengan sang Maha Pencipta, Robiah bergumam sambil bersujud,<br /><span style="font-style: italic;">“Ya Alloh, apapun yang akan Engkau karuniakan kepadaku di dunia ini, berikanlah kepada musuh-musuhMu. Dan apapun yang akan Engkau karuniakan kepadaku di akhirat nanti,Berikanlah kepada sahabat-sahabatMu, Karena Engkau sendiri cukuplah bagiku”</span><br /><span style="font-style: italic;">“Ya Alloh, semua jerih payahku dan semua hasratku diantara kesenangan-kesenangan dunia ini, adalah untuk mengingat Engkau. Dan diakhirat nanti, diantara segala kesenangan akhirat,</span> <br /> <span style="font-style: italic;">Adalah berjumpa denganMu. Begitulah halnya dengan diriku, Seperti yang telah kukatakan.Kini berbuatlah seperti yang Engkau kehendaki”</span><br />Demi agar ia kuat beribadah, Robiah senantiasa meletakkan kain kafan persiapan dirinya nanti disebelahnya ketika ia sholat……. Ketika tiba saatnya Robi’ah harus meninggalkan dunia fana ini,Ia mengisyaratkan dengan tangganya agar orang-orang keluar,Orang-orang yang sebelumnya menunggui, kini satu demi satu membiarkan robi’ah sendiri.Setelah itu, mereka mendengar suara dari dalam kamar robiah,<br />“Yaa nafsul muthmainnah. Irji’I ila robbika”<br />Beberapa saat kemudian tak ada lagi suara yang terdengar dari kamar robi’ah. Mereka lalu membuka pintu kamar itu dan mendapatkan Robi’ah telah berpulang.Konon setelah itu ada yang bermimpi melihat Robiah, Kepadanya ditanyakan,<br />“Bagaimanakah engkau menghadapi Munkar dan Nakir, wahai Robiah ?”<br />Robi’ah menjawab, “Kedua malaikat itu datang kepadaku dan bertanya,”Siapakah Tuhanmu?”.<br />Aku menjawab,”Pergilah kepada Tuhanmu dan katakan kepadaNya,”Di antara beribu-ribu makhluk yang ada, janganlah Engkau melupakan seorang wanita tua yang lemah. Aku hanya memiliki Engkau di dunia yang luas, tidak pernah lupa kepadaMu, tetapi mengapakah Engkau mengirimkan utusan sekedar menanyakan “Siapakah Tuhanmu” kepadaku ?”<br /><br /><br /><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Bisakah Qt meneladani keikhlasan dan ketulusan Robi'ah. Mungkin Qt adalah manusia biasa yang tidak luput dari khilaf dan kesalahan, yang walaupun sudah tahu itu salah masih Qt ulangi berkali-kali. Mungkin Qt masih jauh dari ketulusan dan ke- waraan Rabi'ah, mungkin Qt masih tertatih-tatih untuk melatih dan mengasah keimanan Qt yang hanya setipis kulit ari, tapi semoga saja Qt bisa menjadi hamba yang senantiasa meningkatkan keimanan Qt kepada sang Robb, agar Qt dapat setitik kesegaran dari embun-embun ketakwa'an. Aminnn.... </span>Novi Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/11328316494412193272noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-34044609.post-56332173364803553222008-08-06T22:11:00.000-07:002008-08-06T22:15:08.177-07:00Begitu berharganya arti hidup<p class="MsoNormal" style="text-align: right; font-family: trebuchet ms;" align="right"><span style=";font-size:100%;" lang="SV" >Hidup sesungguhnya amatlah sangat berharga..<br />Cuma kita sebagai manusia terkadang tak pernah menyadari itu..<br />Biasanya sih Cuma bisa mengeluh kalo ditimpa kesulitan..</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: right; font-family: trebuchet ms;" align="right"><span style=";font-size:100%;" lang="SV" >Padahal Allah sudah memberikan kesempatan yang paling berharga untuk kita sejak pertama kali kita membuka mata dan menghirup udaranya di kala pagi..</span></p><span style="font-family: trebuchet ms;font-family:'Goudy Old Style','serif';font-size:100%;" lang="SV" > </span><span style="font-family: trebuchet ms;font-family:'Times New Roman','serif';font-size:100%;" ></span> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; font-family: trebuchet ms;" align="right"><span style=";font-size:100%;" lang="SV" >Ya, Allah masih memberikan kesempatan bagi kita untuk menghirupnya lagi dan lagi..<br />5 tahun yang lalu, 10 tahun yang lalu, 20 tahun yang lalu..<br />Allah masih sayang kepada kita dengan memberikan kesempatan kepada kita untuk menikmati indah dunia yang diciptakannya ini..</span><span style=";font-size:100%;" ></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; font-family: trebuchet ms;" align="right"><span style=";font-size:100%;" lang="SV" ><br />Bukan kah hidup itu berharga..?? ?<br />Karna kita berhasil mengalahkan ribuan sperma yang menjadi saingan kita hanya untuk bisa melihat dunia yang diciptakannya ini..<br />Benar-benar hidup itu berharga meskipun sulit yang kita hadapi..</span><span style=";font-size:100%;" ></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; font-family: trebuchet ms;" align="right"><span style=";font-size:100%;" lang="FI" ><br />Ada miliaran manusia yang hidup di muka bumi Nya ini..<br />Tak ada satupun yang sama..<br />Bahkan yang kembar sekalipun pasti ada perbedaan yang diptakanNya. .<br />Maha Besar Allah..<br /></span><span style=";font-size:100%;" ></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; font-family: trebuchet ms;" align="right"><span style=";font-size:100%;" lang="FI" >Allah memberikan kita semua tanpa kita meminta..<br />Tapi jarang kita mensyukurinya karna kebanyakan dari kita berpikir itu adalah hasil jerih payah kita sendiri..<br />Padahal semua itu diperoleh dan diberikan kepada kita hanya karna kehendakNya<br /></span><span style=";font-size:100%;" ></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; font-family: trebuchet ms;" align="right"><span style=";font-size:100%;" lang="PT-BR" >Bukankah sekeras apapun kita bekerja namun bila Allah tidak menghendakinya<br />Tak kan ada nikmat yang kita peroleh..<br />Tapi terkadang kita lupa dan sombong..<br />Merasa itu semua tak ada campur tanganNya..</span><span style=";font-size:100%;" ></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; font-family: trebuchet ms;" align="right"><span style=";font-size:100%;" lang="PT-BR" ><br />Akan tetapi ada banyak manusia juga yang diciptakanNya dengan segala kekurangan..<br />Nah sebenarnya betapa beruntungnya kita yang lahir kedunia Nya dengan kesempurnaan fisik..<br />Tapi masih saja bukan kita sering mengeluh..bukannya mengucap syukur sebagai rasa terima kasih kita karna telah dilahirkan tanpa cacat..</span><span style=";font-size:100%;" ></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; font-family: trebuchet ms;" align="right"><span style=";font-size:100%;" lang="FI" ><br />Coba kita lihat kedalam diri kita..<br />Sudah diberikan yang komplit bukannya menjaga diri malah berbuat dosa, mabuk-mabukan, jarang solat..<br /><span class="yshortcuts" id="lw_1218084399_6">Kita</span> lupa dengan yang Dzat yang telah menciptakan kita<br />Tapi sesungguhnya Allah tak pernah lupa dengan kita..<br />Ar Rahman selalu manyayangi kita..<br />Betapapun banyak dosa yang telah kita perbuat..<br />Tak pernah nikmat dan rizkiNya Ia kurangi..<br />Apakah kita sudah mencintaiNya. .??<br />Apakah Ar Rahman sudah ada di hati kita..??<br /></span><span style=";font-size:100%;" ></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; font-family: trebuchet ms;" align="right"><span style=";font-size:100%;" lang="FI" >Ya Rahman...</span><span style=";font-size:100%;" ></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; font-family: trebuchet ms;" align="right"><span style=";font-size:100%;" lang="FI" >Maafkan kami..</span><span style=";font-size:100%;" ></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; font-family: trebuchet ms;" align="right"><span style=";font-size:100%;" lang="FI" >Ampuni kami..sesungguhnya kami mencintaiMu. .</span><span style=";font-size:100%;" ></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; font-family: trebuchet ms;" align="right"><span style=";font-size:100%;" lang="SV" >Jadikanlah kami hambaMu yang selalu ingat dengan Engkau dikala terbaring, duduk dan berdiri..</span><span style=";font-size:100%;" ></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; font-family: trebuchet ms;" align="right"><span style=";font-size:100%;" lang="SV" >Ameen...</span></p>Novi Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/11328316494412193272noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-34044609.post-37553563440666411962008-08-06T21:52:00.000-07:002008-08-06T22:16:19.995-07:00Bukan mencari namun merasakan<p style="font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><span lang="SV">Mungkin selama ini kita masih selalu bertanya-tanya. .<br />Tentang apa? Kenapa? Dan bagaimana ?<br />Rasa di hati ingin dekat dengan Mu<br />Namun rasanya begitu sulit..<br />Begitu ingin mencintai Mu<br />Tapi bagaimana caranya..?<br /><span style="border-bottom: 1px dashed rgb(0, 102, 204); cursor: pointer;" class="yshortcuts" id="lw_1218084399_0">Hanya</span> bisa bertanya-tanya. .<br /></span></span></p> <p style="font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><span lang="SV">Merasa Engkau jauh..</span></span></p> <p style="font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><span lang="SV">Padahal kita tahu, kitalah yang menjauhi Mu..<br />Padahal kita tahu sesungguhnya Engkau dekat<br />Lebih dekat dari urat nadi yang ada dileher kami..<br /></span></span></p> <p style="font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Lalu kemana selama ini iman kami ya Rahman..?</span></p> <p style="font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Mengapa kami bertanya kepada Mu?<br />Bukankah Engkau yang seharusnya mempertanyakan itu kepada kami..<br />Seandainya hati ini bisa berbicara</span></p> <p style="font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Mungkin inilah yang akan dikatakannya. .<br />“aku sudah muak menjadi hati dari hamba Mu ini ya Rahman karna tiada imannya..”</span></p> <p style="font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><span lang="FI">Atau mungkin kita yang memohon kepada Allah seperti ini..<br />“ ya Allah hatiku ini sudah keras..hitam. .tolong ganti hatiku yang kusam ini dengan hati yang baru..”</span></span></p> <p style="font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Mana yang benar..??</span></p> <p style="font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"> </span></p> <p style="font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><span lang="FI">Seharusnya kitalah yang mencuci kembali hati kita yang kotor itu..<br />Mensucikan hati dengan segala amalan dan menjauhkan segala larangan Nya bukan..??<br />Seharusnya kami malu kepada Mu ya Rahman..</span></span></p> <p style="font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><span lang="SV">Tak seharusnya kami mencari-cari Engkau ya Rahman..<br />Karna sesungguhnya Engkau telah dekat..</span></span></p> <p style="font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><span lang="SV">Namun seharusnya bagaimana kami bisa merasakan keberadaan Mu..<br />Dengan merasa melihat dan dilihat oleh Mu..</span></span></p>Novi Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/11328316494412193272noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-34044609.post-91343061828595839132008-07-31T20:41:00.000-07:002008-07-31T20:42:01.407-07:00Kata - Kata Mutiara Rabiah Al Adawiyah<p class="MsoNormal"><span class="postbody">"Tuhanku, jika aku mengabdi kepada-Mu </span><br /><span class="postbody">karena takut kepada neraka, bakarlah aku </span><br /><span class="postbody">di dalamnya.Dan jika aku mengabdi </span><br /><span class="postbody">kepada-Mu karena mengharapkan surga, </span><br /><span class="postbody">jauhkanlah aku daripadanya. Tetapi jika </span><br /><span class="postbody">Kau kupuja karena Engkau, janganlah </span><br /><span class="postbody">Engkau sembunyikan kecantikan-Mu yang </span><br /><span class="postbody">kekal dariku." </span><br /><br /><span class="postbody">"Ya Tuhan, bintang di langit telah </span><br /><span class="postbody">gemerlapan, orang-orang telah </span><br /><span class="postbody">bertiduran, pintu-pintu istana telah </span><br /><span class="postbody">dikunci, dan tiap kekasih telah </span><br /><span class="postbody">menyendiri dengan kekasihnya, dan inilah </span><br /><span class="postbody">aku di hadirat-Mu." </span><br /><br /><span class="postbody">"Tuhanku, malam telah berlalu dan </span><br /><span class="postbody">siangpun segera menampakkan diri. Aku </span><br /><span class="postbody">gelisah, apakah amalanku Kau terima </span><br /><span class="postbody">hingga aku merasa bahagia, ataukah </span><br /><span class="postbody">Engkau tolak hingga aku merasa sedih. </span><br /><span class="postbody">Demi kemuliaan-Mu, inilah yang aku </span><br /><span class="postbody">lakukan selama Engkau beri hayat. </span><br /><span class="postbody">Sekiranya Engkau usir aku dari depan </span><br /><span class="postbody">pintu-Mu, aku tidak akan pergi, karena </span><br /><span class="postbody">cinta pada-Mu telah memenuhi hatiku." </span><br /><br /><span class="postbody">"Wahai kekasih hati, hanya Engkaulah </span><br /><span class="postbody">yang aku cintai. Beri ampunlah pembuat </span><br /><span class="postbody">dosa yang datang ke hadirat-Mu. Engkau </span><br /><span class="postbody">harapanku, kebahagiaan, dan </span><br /><span class="postbody">kesenanganku. Hatiku telah enggan </span><br /><span class="postbody">mencintai selain diriMu." </span><br /><br /><span class="postbody">"Aku mencintai-Mu dengan dua cinta, </span><br /><span class="postbody">cinta karena diriku dan cinta karena </span><br /><span class="postbody">diri-Mu. Cinta karena diriku adalah </span><br /><span class="postbody">keadaanku senantiasa mengingat-Mu. Dan </span><br /><span class="postbody">cinta karena diri-Mu adalah, </span><br /><span class="postbody">menyingkapkan tabir hingga Engkau </span><br /><span class="postbody">kulihat.. Pujian bukanlah bagiku, tapi </span><br /><span class="postbody">bagi-Mu lah pujian untuk semuanya."</span></p>Novi Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/11328316494412193272noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-34044609.post-3774556082457036942008-07-31T20:25:00.000-07:002009-02-17T21:12:15.532-08:00Just 4 Rohis<span style="font-style: italic;">akhirnya sempet tulis juga,, sebenernya dari kemaren mw postingnya,, uh..<br /><br /></span>Just For Rohis Akhwat..<br /><br />Hehehe,,<br />Jadi PJ Acara Just For Rohis, uh.. bingung d,,<br />pas malem nya seh udah mikirin kira2 gmn ya acara besok..<br />tp blom kepikiran maklum d pulang malem terus,, :(( hiks,, capek bgt,,<br />alhamdulillah ada "angel" dateng (bukan nama orang lho angel, hanya pada saat itu bisa diibaratkan "angel" lah)<br />ada pesen dari orang rumah katanya "mba azizah" telp...<br />cepet2 d telp mba zizah.<br />uh,, akhirnya.. setelah telp tuh "angel" semua masalah terpecahkan deh!!!<br />semua acara clear,, eits,, jangan seneng dulu,, masih ada banyak kerjaan yang harus v kerjain<br />malem nya disuruh buat puisi (orang ga puitis gini disuruh buat puisi? ga salah?) ya udahlah karena emang udah tuntutan terpaksa deh buat walaupun pada akhirnya ngejiplak dari beberapa sms tausiyah dari ukhti2 ku,, dan pas acaranya dibuat (keterlaluan,, bis malemnya ga ada bayangan sama sekali seh v,, hehehehehe.. :D)<br />besok pagi sebelum ke skul ada janji mw ke rumahnya mba zizah untuk merencanakan real dari acara. hehehe.. kebiasaan v selalu telat,,, (knp ya???)<br />hiks,, hiks,, baru perencanaannya aja udah sedih, bis terharu bgt d sama isi acaranya...<br />bener2.. mengharukan..<br /><br />itu sedikit bagian dari proses perencanaan Just 4 Rohis klo kata bang Andi seh "Untuk mu Rohis" nama yang aneh!! wkwkwkwkwk,,,<br /><br />acaranya dimulai sekitar jam setengah 2, padahal kan infonya jam 1 siang. (:D selalu,,, telat,,)<br />acara pertama diawali dengan pembukaan dengan pembacaan taawudz dan basmalah.<br />dilanjutkan dengan penulisan impian - impian Rohis untuk masing - masing angota Rohis, secara garis besar seh maksudnya,, tulis apa yang kita inginkan dari Rohis buat diri kita sendiri :D<br />bis entu,, tulisannya kita remes2 jadi kecil (pokoknya terserah d)<br />kita dikumpulin perbaris untuk nge-lemparin tu kertas ke tempat yang telah di tentukan (ga tanggung2 tuh mba zizah jauh bgt,,, )<br />sebelumnya kita cuma disuruh lempar aja sampe masuk (ada yg neglemparnya sambil cengar - cengir, ada yang sambil celangak celinguk, ada yg sambil isengin temennya dll. d pokoke aneh2 gaya2nya)<br />waduh,, cuma 3 kertas aja yang berhasil masuk?<br />dengan tegasnya mba zizah berkata ke kami semua...<br />karena kalian ga tw tujuan kalian itu apa, jadi kalian tidak sungguh2 untuk memasukkan kertasnya?<br />masa cuma 3 kertas yg berhasil masuk diantara 27 orang?<br />(3 kertas itu diambil dan di asingkan sendiri)<br />ribet,, d,,, v buat 3 kertas lagi? di remes2 lagi, tp isinya kosong .. :D<br /><br />akhirnya kita dikasih simulasi untuk ngelemparin kertas itu,<br />mba zizah say,,<br />anggaplah jika kalian berhasil memasukkan kertas ini, kalian masuk syurga, tetapi jika kalian gagal kalian masuk neraka.uh,,, v ga masuk2 lagi,, berulang-ulang kali, tapi tetep aja ga masuk :((<br />ya udhlah, banyak hikmah yang bisa vi ambil dari kejadian itu,,,<br />mungkin Allah ga mau v berbangga diri atas keberhasilan v memasukkan kertas tersebut dengan persepsi "Masuk syurga" , tapi vi sudah berusaha dengan keras, ternyata Allah tidak menilai berdasarkan hasil. tetapi prosesnya.<br />Banyak d hikmah dari simulasi itu. akhirnya kita dikasih petuah2 deh tentang Iman Kepada Allah SWT.<br />Acara selanjutnya yaitu, simulasi ukhuwah islamiyah, dalemm,,, bgt,,, panjang deh klo di ceritain keseluruhan isi acaranya...<br />ya udah langsung ke acara gokilnya : Games bola, gamesnya itu lucu bgt.. satu kelompok berbaris secara berbanjar, trus mereka dikasih 1 buah bola, bola itu harus mereka oper dari orang paling depan ke belakang dan kembali lagi ke depan.eits,, bukan di lempar ya bolanya, klo dilempar mah gampang. caranya itu bola nya di taruh di rok (dijepit di antara kaki) trus dioper deh. hahahaha.. yang ngelihat pasti ngakak, ,,, wkwkwkwkw,,,,<br /><br />ending,,,<br />pembacaan puisi yang baru vi buat(lho??) terharu bgt d.sampe nangis vi.<br />oh ya diakhiri dengan doa Robitoh.<br />Selesai d acaranya.<br /><br />Thanks to Allah.. :)<br /><br />WassalamNovi Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/11328316494412193272noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-34044609.post-38517427890364755162008-07-16T01:43:00.000-07:002008-07-16T01:46:58.741-07:00Tampilan Baru Blog Ku,,,He,,, he,,,<br />akhirnya neh blog di edit juga setelah sekian lama telah terlupakan.<br />:D<br />doain aja semoga istiqomah update blog ini<br />amin.. :)Novi Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/11328316494412193272noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-34044609.post-37153335220300966532008-05-14T22:35:00.000-07:002008-05-14T22:41:33.562-07:00Kok FD nya ga bisa dibuka ya?Flash disk temen vi ga bisa di buka tampilannya "file *.vbs cannot find"<br />uh,, gmn neh,, setelah searching dapet deh,,<br />ternyata tinggal kita remove aja file autorunnya nama filenya autorun.inf<br />eitt,, jangan seneng dulu ternyata ga bisa juga :((<br />ada cara lain lagi vi kurang tambahin script untuk ngeremove tuh file...<br />ternyata tinggal tambahin /f /s /q /a<br /><br />hehehe,, bingung ya?<br />ni deh v kasih tau petunjuknya..<br />1. Klik start<br />2. Ketikkan cmd lalu Enter<br />3. Ketikkan drive nya misalnya flashdisk nya F:, kita ketikkan aja F: lalu Enter<br />4. trus....<br />5. Ketikkan F:\del autorun.inf /f /s /q /a enter deh<br /><br />alhamdulillah akhirnya bisa ke delete juga...<br />flash disknya bisa dibuka lage deh seperti semula :DNovi Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/11328316494412193272noreply@blogger.com0