Feeds RSS
Feeds RSS

Wednesday, March 11, 2009

Surat Untuk Bidadari Kecilku...

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Segala puji hanya milik Zat yang Maha Agung, karena keagungannya tak kan berkurang sedikitpun meski banyak yang menghianatiNya. Puji dan Puja hanya milik Pencipta rasa Cinta dan Sayang,yang dengan cinta itu menjadikan seorang ibu mencintai anaknya, seekor induk menyayangi anak-anaknya, seorang kekasih mencintai dan menyayangi pasangannya.Dialah, Allah Jalla Wa 'Aala, Dia Allah Swt. Yang tak pernah murka walau banyak yang bermaksiat dengan nikmat dariNya,bila masih ada sedikit yang menangis karena takut akan MurkaNya. Yang tak pernah menuntut balesan dari anugerah yang diberiNya pada hambaNya, karena Dia tahu tak kan mampu hambaNya mengembalikannya. Maka pantaslah kita memuji dan memujaNya dengan keikhlasan tanpa menuntut imbalan untuk semua itu.

Shalawat dan bertangkaikan salam, mari kita persembahkan kepada pimpinan para Nabi dan Rasul. Kepada manusia yang teristimewa dihadapan Allah Jalla Wa 'Aala, manusia yang disebut namanya walau belum hadir didunia. Manusia yang memohon kepada Allah agar hanya dia yang merasakan sakitnya sakaratul maut, dan meminta jangan ditimpakan pada umatnya. Manusia yang menahan jatuhnya tetesan darah dari lukanya ketika perang uhud, agar musuhnya tak di Murkai Allah. Manusia yang didambakan syafaatnya ketika Yaumil Akhir.Dialah, Sayyiidina Muhammad SAW.

Tidak terasa hampir setahun dari perjumpaan kita, hampir dua belas bulan senyumanmu ada dalam hati ini. Karena senyum itulah yang menyemati hidupku sekarang ini. Melihatmu, mengingatkanku pada Penciptamu, memandangmu mengingatkan kembali atas kewajibanku.

Bukan sesaat kau hadir dalam hari-hariku,bukan sebentar kau menemaniku mencari kekuatan untuk berjalan dikehidupan ini. Kau yang menunjukiku cara yang benar dalam bertindak dan mengambil keputusan. Sungguh hati ini terjatuh dalam lubang kesetiaan padamu. Karena begitu indahnya Akhlaqmu, terlalu santun ucapanmu, sangat lembut tindak-tandukmu.

Kedalaman samudera ilmumu, kau tampilkan dalam dirimu. Kau tutup tubuhmu dalam basutan baju kurung dengan jilbab mejuntai lebar. Tanpa kau hiasi jari-jarimu dengan perhiasan yang melebihi bahkan tidak ada sama sekali karena khawatir akan sifat kesombongan, kau gunakan penutup kaki karena tahu sampai disitulah auratmu. Tanpa pewarna dibibirmu, tapi lebih indah dibanding wanita yang berhias sekalipun.

Tapi aku sadar, kau berhak untuk mendapatkan cinta dari yang lebih kupunya. Kau juga mengingin cinta bukan dari orang yang sudah mencintai orang lain. Tak mungkin aku memilikimu, tak mungkin aku mengharapkanmu, tak mungkin aku bisa mendapatkanmu. Wahai bidadari kecilku...bila kau merasa pertemuan kita bermakna untuk dirimu, jangan kau lupakan diriku.

Terima kasih atas waktumu selama ini, yakinlah semua itu merupakan kebaikan. Mudah-mudahan waktu yang kau luangkan, diganti Allah keluangan dalam segala urusanmu. Sungguh tiada kesia-siaan dalam penciptaanNya.

Ku ber-istghfar atas segala kesalahan, dan mengemis maaf dipintu AmpunanNya.

Wassalamualaikum Warahmatullai Wabarakaatuh.
READ MORE - Surat Untuk Bidadari Kecilku...