Feeds RSS
Feeds RSS

Tuesday, February 17, 2009

THE WINNER

We are The Winner
Oleh : Dede Farhan Aulawi

Sahabat...
Kita adalah orang yang paling tahu tentang diri kita
Kita tahu tentang kemampuan dan pengetahuan kita
Kita juga tahu tentang keterbatasan kita
Bahkan kita tahu kelemahan kita
Tetapi..., terkadang kita salah dalam menilai diri kita

Seringkali kita sendiri yang menjustifikasi kelemahan kita
Kita sendiri yang mengarak awan mendung ke hadapan wajah kita
...sehingga memotret diri dengan segala kerendahan yang tidak pada tempatnya
Kita menilai bahwa kita hanyalah seorang "..."
Kita menilai kita tidak memiliki kemampuan untuk itu...
Kita menilai bahwa kita hanyalah orang kecil...
Kita menganggap bahwa kita bagian dari golongan yang kurang beruntung...
Kita menganggap bahwa kita tidak mungkin begitu...
Itulah justifikasi negatif yang kita nilai mengenai diri kita
Betapa kejamnya kita dalam memberikan penilaian...
...sehingga kita menjadi mahluk lemah dan pasrah tak berdaya...
...bukan oleh orang lain
...tapi justru oleh diri kita sendiri

Sahabat...
Sudah saatnya kita bangkit,
...dan rubahlah paradigma penilaian negatif yang tidak membangun
Dan sebaliknya kita harus berfikir...
...bahwa kita adalah mahluk yang beruntung...
Coba kita tinjau secara historis...
Dari jutaan sperma yang berjuang membuahi sel telur
Dan kita lah yang menang..."We are the winner..."
Sampai kita terlahir...
Dan punya tanggung jawab untuk terus melanjutkan estafeta perjuangan
Sekali kita menang...
...dan tetap akan menjadi pemenang...
Dan terus menjadi pemenang...
Jangan pernah ada rasa lelah dan pasrah untuk kalah

Sahabat...
...apa yang disampaikan tidak berarti menjadi bahan kesombongan diri,
...tetapi sebagai metode untuk membangun rasa percaya diri
...sebagai sarana merubah mind set menjadi semakin positif
...sehingga cara pandang terhadap diri,
...selalu optimis dan penuh rasa syukur

Jika saat ini kita merasa memiliki seratus kelemahan,
Sesungguhnya kita masih memiliki seribu kekuatan,
Jika saat ini kita berhadapan dengan seratus kesedihan,
Sesungguhnya kita masih memiliki seribu kebahagiaan,
Memang...,ada saatnya kita meneteskan mata...
Tapi lebih banyak waktu yang kita miliki untuk tersenyum
Air mata yang pernah menetes...
Sesungguhnya bagian dari proses agar kita merasakan nikmatnya senyuman,
Kita bisa lebih menghargai orang - orang yang menyayangi kita,
Kita bisa lebih menyayangi orang yang senantiasa mengasihi kita,
Dan kita bisa mengasihi orang yang senantiasa berkorban untuk kita,
Di kala kita merasa bahwa tidak ada orang lain yang memahami kita,
Sesungguhnya ada seribu orang yang sedang berusaha mengerti tentang kita,
Kita senantiasa di do'akannya...
Kita senantiasa dirindui-nya...
Dan sesungguhnya beruntunglah kita...
...karena kita banyak disayangi oleh orang di sekeliling kita

Teruslah optimis...
Ubahlah cara pandang negatif tentang diri kita
Galilah seribu potensi besar yang kita miliki
...dan tunjukkan itulah potensi dan karya yang kita miliki
Gunakan sebesar - besarnya untuk kebaikan bersama
Bukan sekedar di dunia ini...
...tapi juga di akhirat kelak. Aamiin
READ MORE - THE WINNER

Nasihat Bagi Muslimah! Cara Memanfaatkan Waktu

Bila waktu tidak digunakan dengan baik maka akan terbuang untuk perkara yang sia-sia. Semua orang merasakan hal itu. Maka jika seseorang tidak mengisi waktunya dengan kebaikan, ia akan menghabiskan waktunya untuk kejelekan. Orang yang tidak mengambil faedah dari waktu mereka, menyia-nyiakannya untuk perkara yang merugikan, maka waktunya itu akan menjadi padang rumput bagi syetan-syetan yang senantiasa membolak-balikkannya dalam kesesatan. Na'udzubillah.


Orang-orang yang sadar akan cepatnya waktu berlalu, mereka adalah orang-orang yang mendapatkan taufik dari Allah sehingga waktu mereka benar-benar bermanfaat. Dari Abdullah Ibnu Mas'ud RA bahwasanya dia berkata: "Tidaklah aku menyesali sesuatu, seperti penyesalanku atas suatu hari yang berlalu dengan terbenamnya matahari, semakin berkurang umurku tetapi tidak bertambah amalanku."

Maka perlu Anda ketahui beberapa hal wahai ukhti muslimah tentang bagaimana memanfaatkan waktumu:

1. Membaca bacaan yang bermanfaat

Wahai ukhti muslimah, hendaklah engkau memperbanyak membaca Al-Qur'anul Karim dan menghafal serta mendengarkannya. Rasul Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang yang membaca Al-Qur'an sedang dia terbata-bata dalam membacanya serta kesulitan dalam membacanya maka dia mendapatkan dua pahala, sedangkan orang yang membaca dengan mahir maka dia bersama para penulis kitab (malaikat) yang mulia lagi berbakti." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

2. Berdzikir kepada Allah

Ini adalah amalan yang mudah, setiap orang mampu melakukannya, baik orang kaya maupun miskin, orang yang berilmu maupun jahil, orang merdeka atau budak, laki-laki maupun wanita, besar ataupun kecil.

Wahai ukhti muslimah, hendaknya engkau berdzikir kepada Allah dalam setiap keadaan, dan jadikanlah berdzikir sebagai amalan yang mengisi hari-harimu, lebih-lebih lagi hal itu merupakan amalan yang amat mudah engkau lakukan.

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam telah mengabarkan perbedaan antara orang yang berdzikir kepada Allah dengan orang yang tidak berdzikir, seperti perbedaan antara orang yang hidup dan orang yang mati. Sabda Rasul Shalallahu 'alaihi wa sallam :
"Barangsiapa yang bangun di malam hari kemudian mengucapkan:
Laa ilaha illallahu wah dahu laa syarikalahu lahul mulku walahul hamdu biyadihil khair yuhyii wayumiitu wahuwa 'ala kulli syaiin qadiir. SubhaanAllahi Walhamdulillaahi walaa ilaha illallahu waAllaahu akbar walaa haula wala quwwata illaa billaahi.
kemudian dia berdo'a : Allaahummagfirli.
(Ya Allah ampunilah aku) niscaya akan diterima do' anya. Dan jika dia berwudhu (untuk shalat) niscaya diterima shalatnya". (HR. Al-Bukhari).

3. Mendidik anak-anak

Wahai ukhti muslimah, mendidik anak-anak merupakan tanggung jawab yang agung, tugas itu merupakan tanggung jawab yang besar bagimu. Karena laki-laki lebih banyak kesibukannya daripada wanita dan lebih sedikit tinggal di rumah. Adapun seorang ibu lebih dekat kepada anak-anaknya dan lebih banyak di rumah.

4. Memerintahkan kepada yang ma'ruf dan melarang dari yang mungkar

Dari Abu Said Al-Khudri RA dia berkata:
"Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Barang-siapa di antara kalian melihat kemungkaran hendaklah dia mengubah dengan tangannya, jika tidak mampu maka ubahlah dengan lisan (nasihat). Dan jika tidak mampu maka hendaklah meng-ubahnya dengan hati (tidak senang dengan kemungkaran itu) dan itulah selemah-lemah iman'." (HR. Muslim).
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan wanita muslimah dalam menjaga waktunya:

1. Hendaklah dia senantiasa merasa diawasi Allah Ta'ala dan takut kepadaNya.

Seorang wanita muslimah yang merasa diawasi oleh Allah SWT, takut kepadaNya dan merasa takut akan hukumanNya serta mengharapkan pengampunanNya tidak mungkin menyia-nyiakan waktunya tanpa faedah, bahkan dia lebih semangat untuk mengoreksi dirinya setiap saat.

2. Wanita muslimah hendaklah mengetahui waktu dan tempat yang mempunyai keutamaan.

Wanita muslimah perlu mengambil faedah, dengan mengetahui waktu-waktu dan tempat-tempat yang mempunyai keutamaan. Misalnya, kapan dilipatganda-kannya pahala setiap amalan. Di antaranya adalah sepertiga akhir malam. Ia merupakan waktu yang utama dan waktu dikabulkannya do'a.

3. Wanita muslimah hendaknya mengetahui kewajiban-kewajibannya.

Di antaranya kewajiban kepada Rabb-nya, kewajiban kepada orang tuanya, kewajiban kepada suaminya, kewajiban terhadap anaknya, kewajiban terhadap kaum kerabatnya, kewajiban terhadap tetangga, kewajiban terhadap saudara dan temannya, dan kewajiban terhadap masyarakatnya.
Wanita muslimah harus mendirikan shalat lima waktu tepat pada waktunya. Tidak melalaikan waktu-waktu shalat tersebut karena disibukkan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga, atau tugas sebagai ibu dan istri. Sebab shalat merupakan tiang agama, siapa yang menegakkannya berarti dia menegakkan agama, dan siapa yang meninggalkan-nya berarti dia telah merobohkan agama. Shalat merupakan amal yang paling utama.

Diriwayatkan Abdullah bin Mas'ud RA dia berkata: "Aku bertanya kepada Rasulullah SAW apakah amal yang paling utama?" Beliau menjawab, "Shalat tepat pada waktunya." Aku bertanya, kemudian apa lagi? Beliau menjawab, " Berbakti kepada orang tua." Aku bertanya, kemudian apa lagi? Beliau menjawab, "Jihad di jalan Allah." (Muttafaq Alaih).

Wanita muslimah yang taat tidak merasa cukup hanya melaksanakan shalat wajib lima waktu, tetapi juga melaksanakan shalat-shalat sunnah rawatib dan nawafil (sunnah secara mutlak), sesuai dengan kesempatan dan kesanggupannya, seperti shalat dhuha dan shalat tahajud. Sebab shalat-shalat sunah ini dapat mendekatkan hamba kepada Rabb -nya, mendatangkan kecintaan Allah dan ridhaNya, menjadikannya termasuk orang-orang yang shalih, taat dan beruntung.

Sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadist qudsy Allah berfirman: "Hambaku senantiasa mendekatkan diri kepadaKu dengan melaksanakan shalat-shalat nafilah hingga Aku mencintainya. Jika Aku sudah mencintainya, maka Aku menjadi pendengarannya, dengannya dia mendengar, Aku menjadi penglihatannya, dengannya dia melihat, Aku menjadi tangannya, dengannya dia bertindak, Aku menjadi kakinya, dengannya dia berjalan. Jika dia memohon kepadaKu maka Aku benar-benar akan memberinya dan Jika dia meminta perlindungan kepadaKu maka Aku benar-benar akan melindunginya". (HR.Al-Bukhari).

Dan hal-hal lain yang merupakan kewajiban seorang wanita muslimah, dan jangan lupa memohon taufik kepada Allah untuk merealisasikan semua itu!

4. Hendaklah seorang wanita muslimah memilih majlis yang baik.

Seorang manusia sesuai tabiatnya tidak mungkin hidup sendiri bahkan dia harus mempunyai teman duduk, dan yang paling ideal adalah teman duduk yang mempunyai akhlak yang mulia. Sebagaimana sabda Nabi Shalallau 'alahi wa sallam :
"Sesungguhnya perumpamaan teman yang baik dengan teman yang buruk adalah seperti pembawa minyak wangi dengan seorang pandai besi". (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Mudah-mudahan Allah Taala memberi kekuatan kepada kita agar senantiasa dapat menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Amin


Maraji: Kaifa Taqdhi Al-Maratul Muslimah Waqtaha: Sulaiman Ibnu Muhammad, Risalah Ila Kulli Muslim: Abdullah Ibnu Jarullah Ibrahim Al-Jarullah, Syakhshiyah Al-Mar'ah Al-Muslimah: Dr. Muhammad Ali Al-Hasyimy dan Hadits Arba'in An-Nawawi.
(Ummu Abdillah)
READ MORE - Nasihat Bagi Muslimah! Cara Memanfaatkan Waktu