Feeds RSS
Feeds RSS

Monday, July 20, 2009

Allah..Allah..Allah..

Wahai Yang Maha Mengasuhku, Maha menolongku, Maha Mencukupi, Tiada bagiku selain-Nya.

Setelah mereka tenggelam dalam asyiknya kerinduan pada Mu, maka terlantunlah kalimat indah dari bibir mereka dan mereka meneriakan Mutiara Hikmah indah itu tak henti-hentinya hingga mereka kehabisan suara karena asyiknya.

Hai yang dengki padaku biarkan aku bersama regukan asyikku dengan Kekasihku. tahukah engkau apa yang dimaksud dengan regukan kenikmatan?

Tidaklah kukatakan pada hatiku : "Dimanakah Engkau wahai Dzat yang kurindukan?, maka Dia (Allah) menjawab panggilan hatiku dengan ucapan :"Inilah Dia Dzat yang kau seru.."

Aku merindukan Yang Maha Agung bila terbuka Gerbang Limpahan Keindahan dan Kemegahan Nya, Maka bulan purnama yang terang benderang pun membias indah dari Cahaya Keindahan Nya.

Dan tidaklah aku mampu untuk selalu memanggil nama Nya, maka apabila telah memuncak gejolak dashyatnya Kerinduanku pada Nya maka bergeraklah bibirku : "Wahai Engkau.."
READ MORE - Allah..Allah..Allah..

Thursday, July 16, 2009

Kebodohan yang Membawa Bencana.

Pagi ini sesampai dikantor dikagetkan dengan berita dua ledakan yang terjadi di hotel mewah milik asing, yakni Ritz Carlton dan JW Marriot. Sungguh mengagetkan, terlebih terjadi ditengah kondisi yang kondusif. Apalagi setelah sukses menyelesaikan hajatan besar pemilihan presiden meski masih banyak yang harus dibenahi, namun secara garis besar berhasil. Sungguh keadaan ini disebabkan kebodohan akan ilmu agama dan wawasan yang kerdil.

Seharusnya pelaku berpikir bila memang membenci pihak asing bukan meledakkan perang dalam keadaan yang damai. Tidak ada contoh satupun dari Rasulullah saw yang seperti ini. Perang ada apabila ada pihak yang menyerang Islam, bukan proaktif untuk melakukan serangan. Bila memang yang dilakukan proaktif dalam menciptakan perang, maka tak berbeda dengan pihak asing itu sendiri.

Siapapun pelaku ledakan ini, tidak ada satupun yang bisa dijadikan alasan kecuali Kebodohan yang Membawa Bencana. Kebodohan bersikap seperti manusia normal, Kebodohan seperti muslim sejati dan Kebodohan seperti hambaNya yang tidak diperbolehkan membunuh sesasama. Semoga pelaku menyadari kebodohan ini dan bertaubat kembali kepada arti jihad yang sebenarnya, bila dia ingin mengorbankan jiwa raganya untuk perang maka dipersilahkan untuk keluar dari negari tercinta ini guna mencari medan perang sesungguhnya.
READ MORE - Kebodohan yang Membawa Bencana.

Tuesday, July 14, 2009

Belajar dari Sebuah Kehidupan.

Sesak memang bila selalu gagal dalam kehidupan, menyakitkan memang bila dalam perjalanan ditemanin oleh orang-orang khianat, menyebalkan memang bila dalam hidup tidak ada yang perduli dengan kita. Sungguh keadaaan yang sangat tidak ada sedikitpun keindahan dalamnya. Namun sahabat jangan bersedih dengan keadaan itu, selalu semangat dan bakar kembali semangat mu.

Artikan seluruh yang ada dengan kebaikan yang akan mengantarmu menjadi seseorang yang melahirkan kebajikan. Bahkan dampak kebajikan itu akan mengenai orang yang ada sekeliling mu, laksana bom nuklir yang meledak mengeluarkan gelombang yang mengenai semua yang mengelilinginya.

Dan sebaliknya, bila yang kau bawa adalah kelemahan dalam bersemangat akan sangat mungkin sekeliling mu akan merasakan yang ada dalam dirimu itu. Padahal mulut tak berbicara namun bahasa tubuhmu lah yang mengatakan. Ketahuilah dalam berbicara bahasa tubuhlah yang paling banyak menyampaikan pesan.

Belajar dari sebuah kehidupan agar kau menjadi yang terbaik dalam melahirkan kebajikan. Jangan pernah tersungkur dalam lembah kelemahan karena kegagalan, namun sadarilah itu adalah cara Allah memberimu pelajaran agar selanjutnya dapat bertindak lebih baik. Jangan pernah sakit hati dengan orang-orang yang khianat disampingmu, namun ambillah hikmah atas penghianatan itu agar kau tahu bagaimana seharusnya bertindak dan lebih jauh yang berhak sakit hati adalah hanya Allah. Jangan pernah merasa sedih dengan tidak ada orang yang perduli dengan mu, namun sadarilah mungkin memang kita yang harus lebih perduli, Jangan mengharap cahaya dari sebuah cermin, beri cahaya cermin itu, maka kau dapati cahaya untuk mu.


Bangkitlah dalam kekuatan, dan tebarkan kebajikan itu sehingga sampai kau dipanggilNya kau tak sadari pahala atas kebajikan yang telah diperbuat.
READ MORE - Belajar dari Sebuah Kehidupan.