We are The Winner
Oleh : Dede Farhan Aulawi
Sahabat...
Kita adalah orang yang paling tahu tentang diri kita
Kita tahu tentang kemampuan dan pengetahuan kita
Kita juga tahu tentang keterbatasan kita
Bahkan kita tahu kelemahan kita
Tetapi..., terkadang kita salah dalam menilai diri kita
Seringkali kita sendiri yang menjustifikasi kelemahan kita
Kita sendiri yang mengarak awan mendung ke hadapan wajah kita
...sehingga memotret diri dengan segala kerendahan yang tidak pada tempatnya
Kita menilai bahwa kita hanyalah seorang "..."
Kita menilai kita tidak memiliki kemampuan untuk itu...
Kita menilai bahwa kita hanyalah orang kecil...
Kita menganggap bahwa kita bagian dari golongan yang kurang beruntung...
Kita menganggap bahwa kita tidak mungkin begitu...
Itulah justifikasi negatif yang kita nilai mengenai diri kita
Betapa kejamnya kita dalam memberikan penilaian...
...sehingga kita menjadi mahluk lemah dan pasrah tak berdaya...
...bukan oleh orang lain
...tapi justru oleh diri kita sendiri
Sahabat...
Sudah saatnya kita bangkit,
...dan rubahlah paradigma penilaian negatif yang tidak membangun
Dan sebaliknya kita harus berfikir...
...bahwa kita adalah mahluk yang beruntung...
Coba kita tinjau secara historis...
Dari jutaan sperma yang berjuang membuahi sel telur
Dan kita lah yang menang..."We are the winner..."
Sampai kita terlahir...
Dan punya tanggung jawab untuk terus melanjutkan estafeta perjuangan
Sekali kita menang...
...dan tetap akan menjadi pemenang...
Dan terus menjadi pemenang...
Jangan pernah ada rasa lelah dan pasrah untuk kalah
Sahabat...
...apa yang disampaikan tidak berarti menjadi bahan kesombongan diri,
...tetapi sebagai metode untuk membangun rasa percaya diri
...sebagai sarana merubah mind set menjadi semakin positif
...sehingga cara pandang terhadap diri,
...selalu optimis dan penuh rasa syukur
Jika saat ini kita merasa memiliki seratus kelemahan,
Sesungguhnya kita masih memiliki seribu kekuatan,
Jika saat ini kita berhadapan dengan seratus kesedihan,
Sesungguhnya kita masih memiliki seribu kebahagiaan,
Memang...,ada saatnya kita meneteskan mata...
Tapi lebih banyak waktu yang kita miliki untuk tersenyum
Air mata yang pernah menetes...
Sesungguhnya bagian dari proses agar kita merasakan nikmatnya senyuman,
Kita bisa lebih menghargai orang - orang yang menyayangi kita,
Kita bisa lebih menyayangi orang yang senantiasa mengasihi kita,
Dan kita bisa mengasihi orang yang senantiasa berkorban untuk kita,
Di kala kita merasa bahwa tidak ada orang lain yang memahami kita,
Sesungguhnya ada seribu orang yang sedang berusaha mengerti tentang kita,
Kita senantiasa di do'akannya...
Kita senantiasa dirindui-nya...
Dan sesungguhnya beruntunglah kita...
...karena kita banyak disayangi oleh orang di sekeliling kita
Teruslah optimis...
Ubahlah cara pandang negatif tentang diri kita
Galilah seribu potensi besar yang kita miliki
...dan tunjukkan itulah potensi dan karya yang kita miliki
Gunakan sebesar - besarnya untuk kebaikan bersama
Bukan sekedar di dunia ini...
...tapi juga di akhirat kelak. Aamiin
Tuesday, February 17, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 komentar:
Perasaan uda dibilangin deh :P
Post a Comment