Bumi ada sepertinya tanpa permulaan, dan entah akankah yang ada merasakan berakhirnya. Bermilyar-milyar manusia yang pernah ada, ada dan yang akan ada tinggal dibumi. Sungguh jumlah yang teramat sangat besar, dan dari kesemua manusia itu tidak ada satupun yang sama persis. Meski ada kembar identik, namun pasti ada perbedaan untuk keduaanya. Sebut saja sidik jari, sidik jari yang dipunyai kembar identik pasti beda, begitu pula manusia yang bermilyar-milyar tadi. DNA atau Deoxyribonucleic acid merupakan suatu yang tidak akan pernah sama antara manusia yang satu dengan yang lainya. Jelas ini ada suatu "system" dalam pembentukannya, "system" yang teramat sangat sempurna hingga tiada kesalahan dalam pembentukannya ( dibuktikan dengan tidak adanya DNA yang sama diantara manusia).
Kehidupan manusia berawal dari pada sesuatu yang hina, tapi mengapa manusia bisa mendapatkan kehormatan setelah hidup dan tumbuh. Seharusnya yang diawali kehinaan akan berakhir dengan kehinaan yang sama, namun kenyataannya manusia tumbuh dan menjadi besar sebagian berubah menjadi mulia dan sebagian yang lain makin dalam kehinaan. Sungguh semuanya ini ada yang mempunyai "aturan" yang tak bisa terbantahkan . Bukan hanya manusia, makhluk hidup yang lainnya seperti tumbuhan dan hewan lahir kedunia tanpa membawa bekal apapun tapi bisa tumbuh dengan makanan yang ada. Yang menjadi pertanyaan, siapa yang menyediakan makanan itu?, bahkan lebih daripada itu siapa yang mengadakan tumbuhan ,hewan dan tentunya manusia?.
Tentu jawaban atas pertanyaan diatas akan sangat naif bila dijawab dengan selain Ia, Allah Jalla wa 'Alaa. Dia mengatur semua kebutuhan makhlukNya, diaturnya bagaimana agar makhlukNya yang lemah sekalipun mendapatkan kebutuhannya. Hewan dan tumbuhan tak pernah memikirkan bagaimana ia akan mendapatkan kebutuhannya, tapi tercukupilah kebutuhannya.
Terlebih manusia, yang diberikan kewajiban atasnya. Kewajibannya yang hanya diemban oleh makhlukNya yang mempunyai daya pikir, dan dengan kekuatan pikirnya itu seharusnya menjadikan dirinya makin dekat dan menyadari siapa dirinya. Apakah anda berpernah berpikir, dahulu ketika pendapatan yang masuk sedikit maka sedikit kebutuhan kita, sedikit pengeluaran. Namun ketika kebutuhan makin bertambah, makin banyak maka tanpa disadari maka pendapatan akan bertambah, meningkat. Siapa yang menambahkan pendapatan kita? Atasan? Bos?, sungguh yang menambahkan akan pendapatan kita ada Allah Jalla wa 'Alaa. Dia yang mengetahui segala kebutuhan hambaNya, maka jangan sekali-kali berpusing mengenai apa yang telah disiapkan oleh Nya. Maka jangan merasa sombong dengan memikirkan yang bukan kemampuan kita.
Belajarlah mengenal kelemah diri, maka kau akan mengenal Kekuatan Ilahi.
READ MORE - Mengenal NYA
Kehidupan manusia berawal dari pada sesuatu yang hina, tapi mengapa manusia bisa mendapatkan kehormatan setelah hidup dan tumbuh. Seharusnya yang diawali kehinaan akan berakhir dengan kehinaan yang sama, namun kenyataannya manusia tumbuh dan menjadi besar sebagian berubah menjadi mulia dan sebagian yang lain makin dalam kehinaan. Sungguh semuanya ini ada yang mempunyai "aturan" yang tak bisa terbantahkan . Bukan hanya manusia, makhluk hidup yang lainnya seperti tumbuhan dan hewan lahir kedunia tanpa membawa bekal apapun tapi bisa tumbuh dengan makanan yang ada. Yang menjadi pertanyaan, siapa yang menyediakan makanan itu?, bahkan lebih daripada itu siapa yang mengadakan tumbuhan ,hewan dan tentunya manusia?.
Tentu jawaban atas pertanyaan diatas akan sangat naif bila dijawab dengan selain Ia, Allah Jalla wa 'Alaa. Dia mengatur semua kebutuhan makhlukNya, diaturnya bagaimana agar makhlukNya yang lemah sekalipun mendapatkan kebutuhannya. Hewan dan tumbuhan tak pernah memikirkan bagaimana ia akan mendapatkan kebutuhannya, tapi tercukupilah kebutuhannya.
Terlebih manusia, yang diberikan kewajiban atasnya. Kewajibannya yang hanya diemban oleh makhlukNya yang mempunyai daya pikir, dan dengan kekuatan pikirnya itu seharusnya menjadikan dirinya makin dekat dan menyadari siapa dirinya. Apakah anda berpernah berpikir, dahulu ketika pendapatan yang masuk sedikit maka sedikit kebutuhan kita, sedikit pengeluaran. Namun ketika kebutuhan makin bertambah, makin banyak maka tanpa disadari maka pendapatan akan bertambah, meningkat. Siapa yang menambahkan pendapatan kita? Atasan? Bos?, sungguh yang menambahkan akan pendapatan kita ada Allah Jalla wa 'Alaa. Dia yang mengetahui segala kebutuhan hambaNya, maka jangan sekali-kali berpusing mengenai apa yang telah disiapkan oleh Nya. Maka jangan merasa sombong dengan memikirkan yang bukan kemampuan kita.
Belajarlah mengenal kelemah diri, maka kau akan mengenal Kekuatan Ilahi.