Feeds RSS
Feeds RSS

Tuesday, April 21, 2009

Menguji Cinta

Tersebutlah keluarga bahagia ditengah kota yang penuh dengan kesederhanaan, penduduknya penuh dengan ketenangan serta kesejahteraan.Keluarga Salam begitulah namanya,tentunya Salam adalah nama dari kepala keluarga. Salam yang beristrikan seorang wanita yang taat dalam agama, selalu dapat menempatkan diri dan pandai bersikap. Membuat Salam menjadi sangat mencintainya. Kehidupan keluarga inipun dijalankan sama seperti penduduk kota lainnya yaitu penuh dengan kesederhanaan.

Dalam kesehariannya sang istri pandai dalam bersikap kepada suaminya. Sebelum berangkat bekerja, Salam sang suami selalu dihadiahkan secangkir teh manis diatas meja makan. Ketika pulangpun, Salam disambut dengan senyum yang terlontar dari bibir merah merona. Hingga menghapuskan kelelahan karena bekerja.Ketika waktu shalat tiba, Salam selalu mengutamakan untuk hadir dalam jama'ah, namun bila ada uzur maka istrinyalah yang menjadi makmun atas ia. Begitu indahnya kehidupan keluarga ini, sepertinya tiada yang salah didalamnya.Hingga suatu saat, pada suatu malam Salam berbincang dengan sang istri. Berbicara dengan nada keseriusan yang sang jelas, dan sang istri mendengarnya bagai tersambar petir. "Sayang.." panggil Salam pada istrinya. "Iya mas.."jawab sang istri. " Kehidupan kita bersama sudah lebih dari 10 tahun, kau selalu patuh pada mas, melayani mas dengan tanpa ada kesalahan sedikitpun, kau juga istri yang sholeha, tapi apakah kamu tidak jenuh atas semua ini?" tanya Salam. "Maksud mas bagaimana?" tanya sang istri dengan penuh kebingungan." ya..mas ingin kamu ada teman dalam melayani mas, jadi kamu ada teman untuk berbicara" jelas Salam kepada istrinya.

Semakin tidak mengerti sang istri dengan pembicaraan Salam, "Maksud mas?". " mas ingin mencari teman untuk mu, mencari istri kembali..", jawab Salam. Paniklah sang istri mendengar jawaban Salam. Inilah perkataan yang ditakuti oleh sang istri sejak menikah, bahkan jauh sebelum menikah. Bertanya-tanya dalam hati sang istri, sebenarnya kesalahan apa yang telah diperbuatnya hingga Salam sang suami ingin memadunya, sungguh kejam keadaan ini gumam istri dalam hati. Istri Salam walau sudah mengetahui kemuliaan akan seorang istri yang telah menempatkan cintanya pada suami setelah cintanya pada Allah dan Rasul sungguh besar balasannya, tetap saja terasa berat untuk menerima.

Berubahlah keadaan keluarga ini setelah peristiwa malam itu, istri lebih banyak murung ketika dekat Salam, bahkan sering kali menangis sendiri karena memikirkan keadaan ini. Sungguh ujian yang teramat berat bagi sang istri dengan keadaan ini. Namun sang istri tahu kemana harus ia mengadu dan berbagi cerita tentang masalah ini, yaitu kepada yang memberikan syariat ini, yaitu Allah Jalla wa Alaa. Tiap malam dilewati sang istri dengan tetesan air mata tatkala mengadu tentang masalahnya kepada Sang Khaliq, tangan yang diangkat memohon petunjuk agar tak salah melangkah, menundukan hati agar tidak terjerumus dalam dosa.

Hingga suatu pagi sang istri memberanikan diri untuk menjawab permintaan sang suami, diutarakannya jawabannya sesaat sebelum suami berangkat untuk bekerja. "Mas, aku telah memikirkan permintaan mas untuk mencari teman untukku, dan aku....",diam sejenak sang istri untuk menjawab,mulailah tetesan air mata mengalir dari pojok mata sang istri, dengan suara terisak ia melanjutkan jawabannya "aku..a..ku..siap di..madu". Tersenyumlah Salam mendengar jawaban istrinya lalu ia berkata "Istriku..kau ambillah surat yang ada dibawah baju dalam lemari, dan kau bacalah dengan hati-hati", kata Salam seraya pamit berangkat menuju tempat kerja.

Setelah suaminya hilang dalam pandangan, sang istripun dengan terburu-buru menuju lemari yang dimaksud suaminya. Ditemukan sebuah surat dalam amplop yang tersimpan rapi, dibuka amplop tersebut kemudian diambilnya secarik kertas dari dalamnya, dan mulailah dibaca...

Bissmillahirraahmanirraahiim.
Assalamualaikum Wr. Wb.

Ba'da Tahmid untuk Ilahi dan Shalawat untuk Rasulullah..
Istriku sayang, mas tahu kau sangat sayang pada mas, sejak lama kita bersama namun tiada sedikitpun perselisihan antara kita. Karena engkau tahu bagaimana harus bertindak. Kau sangat mengerti bagaimana menghormati mas. Kau bagai bidadari yang hadir didunia ini untuk menemani mas dalam berbakti pada Allah dan teman dalam mencintai Rasul.

Mas tahu permintaan yang mas utarakan pada malam itu sangat berat bagi mu, karena kau sangat mencintai mas. Maka dari itu mas berikan waktu kepadamu untuk memikirkan jawaban yang terbaik untuk permintaan mas itu. Bila jawaban yang kau beri kau menolak atau mengatakan tidak, artinya mas harus lebih sering menuntunmu untuk mencintai Allah dan RasulNya diatas segalanya, bahkan pada cinta suaminya sendiri. Bukankah Rasul pernah bersabda "Tidak beriman salah seorang hamba hingga aku lebih dicintai daripada keluarganya, hartanya dan seluruh manusia yang lainnya". (Mutafaq ‘alaih).Dan mudah-mudahan kau bisa menempatkan dimana seharusnya cinta pada suamimu terletak.

Bila jawaban yang kau beri menerima atau iya, maka tidak ada alasan lagi bagi mas untuk mencari istri lagi, bila yang ada disamping mas adalah istri yang sholehah. Istri yang mengerti dalam bersikap dan menaruh cinta suaminya pada tempatnya.

Istriku, yakinlah apapun jawabanmu, mas selalu ada disampingmu...

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Suamimu...Salam.

Meneteslah kembali air mata sang istri selepas membaca surat dari suaminya, tapi bukan airmata kesedihan namun air mata kebahagiaan karena mempunyai seorang suami yang mencintainya karena ingin mendapat Keridhaan Ilahi.

2 komentar:

Ratu Endah Hamdiah said...

Subhanalloh..
Mdh2n qta bs selalu mengutamakan Alloh diatas segalanya. Amin

Ratu Endah Hamdiah said...

Oia, ukhti, blh ane minta no.Hp atau email ukhti?
Ini email ane
ndah_hamdiyya@yahoo.co.id